Jakarta: Intelijen Indonesia dinilai harus lebih maju dalam menangani kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Kelompok tersebut terus menyasar objek vital publik.
"Harus ada penguatan intelijen terutama untuk melakukan mapping terhadap kekuatan KKB. Kemudian, potensi dan upaya pencegahannya seperti apa. Jadi, harus lebih maju satu langkah, bukan hanya menjaga," kata analis intelijen dan keamanan dari Universitas Indonesia (UI), Stanislaus Riyanta, kepada Medcom.id, Minggu, 31 Oktober 2021.
Menurut Stanislaus, pendekatan keamanan tidak mampu meredam aksi KKB. Formula lain yang perlu digencarkan adalah intelijen masuk ke kantong-kantong KKB.
Para anggota kelompok tersebut juga bisa dirangkul untuk kembali pada asas-asas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Cara itu sekaligus mencegah potensi ancaman serangan KKB.
"Entah dengan penggembosan kekuatan atau dengan negosiasi atau upaya untuk merangkul mereka kembali ke NKRI. Itu kan upaya-upaya yang non-tempur, jadi upaya intelijen yang harus dikuatkan di sana," ucap Stanislaus.
Baca: Lindungi HAM Masyarakat Papua, Tindakan Represif Terhadap KKB Diperlukan
Stanislaus mengatakan intelijen nasional sejatinya sudah bergerak meredam KKB, tetapi perlu dioptimalkan. Upaya lain untuk menghilangkan kebrutalan KKB bisa melalui pendekatan kesejahteraan, ekonomi, pendidikan, dan budaya masyarakat secara pararel.
"Sehingga, masyarakat itu yakin dengan kehadiran negara. Kalau masyarakat sudah yakin dengan kehadiran negara itu, celah masuknya KKB ke masyarakat akan semakin kecil dan sempit," ujar Stanislaus.
Sebelumnya, KKB kembali menebar teror di Intan Jaya, Papua. KKB menembaki aparat dan membakar sejumlah bangunan di sekitar Bandara Sugapa.
Kejadian pembakaran bermula ketika KKB menyerang Polsek Sugapa pada pukul 15.00 WIT, Jumat, 29 Oktober 2021. TNI dan Polri sempat terlibat kontak tembak dengan KKB sekitar 30 menit.
Selain menyerang kantor polsek, KKB menyerang pos Satgas 521 dan personel BKO Brimob. Usai baku tembak, KKB melanjutkan aksinya dengan membakar sejumlah rumah yang berada di sekitar Bandara Bilorai Sugapa.
Jakarta: Intelijen Indonesia dinilai harus lebih maju dalam menangani
kelompok kriminal bersenjata (KKB) di
Papua. Kelompok tersebut terus menyasar objek vital publik.
"Harus ada penguatan intelijen terutama untuk melakukan mapping terhadap kekuatan KKB. Kemudian, potensi dan upaya pencegahannya seperti apa. Jadi, harus lebih maju satu langkah, bukan hanya menjaga," kata analis intelijen dan keamanan dari Universitas Indonesia (UI), Stanislaus Riyanta, kepada
Medcom.id, Minggu, 31 Oktober 2021.
Menurut Stanislaus, pendekatan keamanan tidak mampu meredam aksi KKB. Formula lain yang perlu digencarkan adalah intelijen masuk ke kantong-kantong KKB.
Para anggota kelompok tersebut juga bisa dirangkul untuk kembali pada asas-asas Negara Kesatuan Republik Indonesia (
NKRI). Cara itu sekaligus mencegah potensi ancaman serangan KKB.
"Entah dengan penggembosan kekuatan atau dengan negosiasi atau upaya untuk merangkul mereka kembali ke NKRI. Itu kan upaya-upaya yang non-tempur, jadi upaya intelijen yang harus dikuatkan di sana," ucap Stanislaus.
Baca:
Lindungi HAM Masyarakat Papua, Tindakan Represif Terhadap KKB Diperlukan
Stanislaus mengatakan intelijen nasional sejatinya sudah bergerak meredam KKB, tetapi perlu dioptimalkan. Upaya lain untuk menghilangkan kebrutalan KKB bisa melalui pendekatan kesejahteraan, ekonomi, pendidikan, dan budaya masyarakat secara pararel.
"Sehingga, masyarakat itu yakin dengan kehadiran negara. Kalau masyarakat sudah yakin dengan kehadiran negara itu, celah masuknya KKB ke masyarakat akan semakin kecil dan sempit," ujar Stanislaus.
Sebelumnya, KKB kembali menebar teror di Intan Jaya, Papua. KKB menembaki aparat dan membakar sejumlah bangunan di sekitar Bandara Sugapa.
Kejadian pembakaran bermula ketika KKB menyerang Polsek Sugapa pada pukul 15.00 WIT, Jumat, 29 Oktober 2021. TNI dan Polri sempat terlibat kontak tembak dengan KKB sekitar 30 menit.
Selain menyerang kantor polsek, KKB menyerang pos Satgas 521 dan personel BKO Brimob. Usai baku tembak, KKB melanjutkan aksinya dengan membakar sejumlah rumah yang berada di sekitar Bandara Bilorai Sugapa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)