Jakarta: Komnas Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memanggil perwakilan Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) untuk meminta keterangan mengenai penanganan suporter selama ini hingga terjadinya tragedi Kanjuruhan.
Ketua Umum PSTI Ignatius Indro mengatakan, pihaknya dimintai keterangan seputar fakta tata kelola, edukasi suporter dan antisipasi keamanan dalam menghadiri pertandingan sepak bola di stadion.
“Menurut kami tragedi di Kanjurahan karena kegagalan koordinasi mengenai aturan dan penanganan massa suporter saat terjadi chaos oleh pihak yang terkait dan bertanggung jawab,” ujar Ignatius.
Baca juga: Polri Jamin Tak Ada Lagi Gas Air Mata dalam Pengamanan Laga Sepakbola
Sementara Komisioner Komnas HAM Eka Ulung Hapsara menjelaskan, keterangan dari sisi suporter diperlukan sebagai perbandingan bagaimana kebiasaan dan kenyataan yang terjadi di Kanjuruhan.
“Keterangan suporter menjadi masukan penting bagi Komnas HAM untuk menggali informasi dan membantu menganalisa bagaimana penanganan suporter yang seharusnya dilakukan dikaitan dengan tragedi yang terjadi di Kanjuruhan,” ujar Eka.
Jakarta: Komnas Hak Asasi Manusia (
Komnas HAM) memanggil perwakilan Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) untuk meminta keterangan mengenai penanganan suporter selama ini hingga terjadinya
tragedi Kanjuruhan.
Ketua Umum PSTI Ignatius Indro mengatakan, pihaknya dimintai keterangan seputar fakta tata kelola, edukasi suporter dan antisipasi keamanan dalam menghadiri pertandingan sepak bola di stadion.
“Menurut kami tragedi di Kanjurahan karena kegagalan koordinasi mengenai aturan dan penanganan massa suporter saat terjadi chaos oleh pihak yang terkait dan bertanggung jawab,” ujar Ignatius.
Baca juga: Polri Jamin Tak Ada Lagi Gas Air Mata dalam Pengamanan Laga Sepakbola
Sementara Komisioner Komnas HAM Eka Ulung Hapsara menjelaskan, keterangan dari sisi suporter diperlukan sebagai perbandingan bagaimana kebiasaan dan kenyataan yang terjadi di Kanjuruhan.
“Keterangan suporter menjadi masukan penting bagi Komnas HAM untuk menggali informasi dan membantu menganalisa bagaimana penanganan suporter yang seharusnya dilakukan dikaitan dengan tragedi yang terjadi di Kanjuruhan,” ujar Eka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)