"Persis, risma tidak belajar dari kasus Juliari Batubara sebelumnya. Logikanya, kalau dia belajar, maka proses pengawasan program bansos ini, akan dilakukan secara ketat dari hulu ke hilir," kata peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Fakultas Hukum (FH) Universitas Mulawarman (Unmul), Herdiansyah Hamzah, saat dihubungi Medcom.id, Minggu, 19 Maret 2023.
Herdiansyah menekankan bansos lahan basah dan rentan dikorupsi. Namun, pengawasan ketat itu tidak pernah dilakukan serius dan hanya diperketat saat kasus mencuat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Setelah itu, kendor kembali. Sudah tahu dana bansos itu besar, pasti rawan dikorupsi. Masa pengawasannya tidak diketatkan? Kan lucu!," ucap Herdiansyah.
Menurut Herdiansyah, munculnya kasus korupsi di Kemensos bukan soal kapasitas politikus yang mengisi posisi tersebut. Juliari dan Risma sejatinya sama-sama dari kader PDIP.
"Soal mensos yang keduanya dari PDIP, itu karena PDIP partai pemenang saja. Karena siapapun dan dari manapun asal partainya, kalau sistem pengawasannya longgar, akan tetap terseret perkara korupsi," ujar Herdiansyah.
Baca juga: Dugaan Korupsi Bansos Ada Lagi, Mensos Dinilai Tak Benahi Penguatan Integritas |
KPK menetapkan enam tersangka dalam kasus dugaan rasuah bantuan sosial (bansos) beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2020-2021 di Kementerian Sosial (Kemensos).
Mereka semua sudah dicegah ke luar negeri selama enam bulan. KPK berharap para tersangka kooperatif selama proses hukum berjalan.
Berikut ini daftar enam tersangka korupsi bansos PKH yang dicegah KPK:
1. Mantan Direktur Utama (Dirut) PT TransJakarta sekaligus Dirut PT Bhanda Ghara Reksa Persero, M Kuncoro Wibowo2. Direktur Komersial PT Bhanda Ghara Reksa Persero Budi Susanto
3. VP Operation PT PT Bhanda Ghara Reksa Persero April Churniawan
4. Ketua tim penasihat PT Primalayan Teknologi Persada Ivo Wongkaren
5. Anggota tim penasihat PT Primalayan Teknologi Persada Roni Ramdani
6. General Manager PT Primalayan Teknologi Persada Richard Cahyanto
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id