Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) menilai pengungkapan penyelundupan 162 tol bahan baku pil maut paracetamol, cafein, dan carisoprodol (PCC) mengkhawatirkan. Ini menunjukkan Indonesia menjadi masuk dalam target perjalanan dari bahan narkotika dan bahan obat-obatan keras.
"Dengan 162 ton bahan baku yang akan masuk ke Indonesia, itu bisa dipahami akan dijadikan obat berapa juta banyaknya,” kata Kepala Bagian Humas BNN Sulistiandriatmoko di Laboratorium BNN, Jakarta, Jumat, 9 Februari 2018.
Dia tidak bisa membayangkan berapa anak-anak di Indonesia yang akan mengkonsumsi barang haram tersebut bila bahan baku PVV sampai luput dari pantauan petugas. PCC sudah banyak memakan korban.
Baca: Pengiriman 150 Ton Bahan Pil PCC ke Indonesia Digagalkan
“Nanti itu akan menjadi berapa ratus juta pil bahkan miliaran pil yang akan dikonsumsi oleh anak-anak kita, usia SD usia SMP,” ujar sulis.
Menurut dia, Indonesia sudah sedemikian daruratnya menjadi pangsa pasar oleh produsen bahan baku pembuat narkoba. Dia pun bersyukur penyelundupan barang haram itu bisa terbongkar.
“Alhamdulillah bisa dihentikan dan bisa ditangkap di Timor Leste. Kita apresiasi rekan-rekan kepolisian di Timor Leste yang berhasil mengungkap itu dan menghentikan sehingga tidak masuk ke Indonesia,” ungkap Sulis.
Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) menilai pengungkapan penyelundupan 162 tol bahan baku pil maut paracetamol, cafein, dan carisoprodol (PCC) mengkhawatirkan. Ini menunjukkan Indonesia menjadi masuk dalam target perjalanan dari bahan narkotika dan bahan obat-obatan keras.
"Dengan 162 ton bahan baku yang akan masuk ke Indonesia, itu bisa dipahami akan dijadikan obat berapa juta banyaknya,” kata Kepala Bagian Humas BNN Sulistiandriatmoko di Laboratorium BNN, Jakarta, Jumat, 9 Februari 2018.
Dia tidak bisa membayangkan berapa anak-anak di Indonesia yang akan mengkonsumsi barang haram tersebut bila bahan baku PVV sampai luput dari pantauan petugas. PCC sudah banyak memakan korban.
Baca: Pengiriman 150 Ton Bahan Pil PCC ke Indonesia Digagalkan
“Nanti itu akan menjadi berapa ratus juta pil bahkan miliaran pil yang akan dikonsumsi oleh anak-anak kita, usia SD usia SMP,” ujar sulis.
Menurut dia, Indonesia sudah sedemikian daruratnya menjadi pangsa pasar oleh produsen bahan baku pembuat narkoba. Dia pun bersyukur penyelundupan barang haram itu bisa terbongkar.
“Alhamdulillah bisa dihentikan dan bisa ditangkap di Timor Leste. Kita apresiasi rekan-rekan kepolisian di Timor Leste yang berhasil mengungkap itu dan menghentikan sehingga tidak masuk ke Indonesia,” ungkap Sulis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)