Jakarta: Kelompok teroris disebut lebih suka menunggu daripada menciptakan momentum dalam melakukan aksinya. Sebab, menciptakan momentum dinilai membutuhkan biaya lebih besar.
"Menciptakan momentum itu lebih mahal," kata mantan narapidana terorisme Haris Amir Falah dalam diskusi virtual, Sabtu, 3 April 2021.
Namun, tak jarang kelompok radikal ini menciptakan momentum. Hal itu dilakukan jika ada sesuatu yang dianggap tidak sejalan dengan pandangan mereka.
"Seperti ketidakadilan," kata dia.
Seperti kondisi pandemi covid-19 saat ini. Meski kondisi bangsa tengah dalam kesulitan, hal itu dianggap sebagai penghambat mereka melakukan aksi teror.
"Justru itu yang dimanfaatkan," ujar dia.
Baca: Polisi: Penyerang Mabes Polri dan Penjual Airgun Tak Saling Kenal
Kondisi keamanan Indonesia tengah diguncang aksi teror. Setidaknya, ada dua kejadian teror yang cukup mengkhawatirkan masyarakat.
Pertama, aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu, 28 Maret 2021. Aksi tersebut dilakukan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Teranyar, seorang wanita berinisial ZA menyerang Markas Besar (Mabes) Polri. Dia menembaki petugas yang ada di pos penjagaan Mabes Polri.
Jakarta: Kelompok
teroris disebut lebih suka menunggu daripada menciptakan momentum dalam melakukan aksinya. Sebab, menciptakan momentum dinilai membutuhkan biaya lebih besar.
"Menciptakan momentum itu lebih mahal," kata mantan narapidana terorisme Haris Amir Falah dalam diskusi virtual, Sabtu, 3 April 2021.
Namun, tak jarang kelompok radikal ini menciptakan momentum. Hal itu dilakukan jika ada sesuatu yang dianggap tidak sejalan dengan pandangan mereka.
"Seperti ketidakadilan," kata dia.
Seperti kondisi
pandemi covid-19 saat ini. Meski kondisi bangsa tengah dalam kesulitan, hal itu dianggap sebagai penghambat mereka melakukan aksi teror.
"Justru itu yang dimanfaatkan," ujar dia.
Baca:
Polisi: Penyerang Mabes Polri dan Penjual Airgun Tak Saling Kenal
Kondisi keamanan Indonesia tengah diguncang aksi teror. Setidaknya, ada dua kejadian teror yang cukup mengkhawatirkan masyarakat.
Pertama, aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan
Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu, 28 Maret 2021. Aksi tersebut dilakukan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Teranyar, seorang wanita berinisial ZA menyerang
Markas Besar (Mabes) Polri. Dia menembaki petugas yang ada di pos penjagaan Mabes Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)