Jakarta: Polri tidak mengizinkan kegiatan nonton bareng (nobar) film G30S/PKI. Aktivitas itu dikhawatirkan menimbulkan klaster baru penyebaran virus korona (covid-19).
"Ingat keselamatan jiwa masyarakat itu yang pertama, dan ini masih dalam pandemi covid-19," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 28 September 2020.
Awi tidak mempermasalahkan isi film. Dia tidak melarang pemutaran film G30S/PKI tentang pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu.
Baca: Sejarawan: Pemutaran Film G30S/PKI Tak Sesuai Zaman
"Sekali lagi Polri tidak akan mengeluarkan izin untuk keramaian, kalau mau nonton silakan nonton masing-masing," ujar jenderal bintang dua itu.
Film yang diproduksi pada 1984 itu diangkat dari kisah nyata. Film disutradarai Arifin C Noer dan dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa.
Film dibuat dari versi resmi pemerintah kala itu. Terinspirasi oleh peristiwa gerakan 30 September yang berupaya mengudeta pemerintah pada 1965.
Jakarta: Polri tidak mengizinkan kegiatan nonton bareng (nobar) film
G30S/PKI. Aktivitas itu dikhawatirkan menimbulkan klaster baru penyebaran virus
korona (covid-19).
"Ingat keselamatan jiwa masyarakat itu yang pertama, dan ini masih dalam pandemi covid-19," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 28 September 2020.
Awi tidak mempermasalahkan isi film. Dia tidak melarang pemutaran film
G30S/PKI tentang pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu.
Baca: Sejarawan: Pemutaran Film G30S/PKI Tak Sesuai Zaman
"Sekali lagi Polri tidak akan mengeluarkan izin untuk keramaian, kalau mau nonton silakan nonton masing-masing," ujar jenderal bintang dua itu.
Film yang diproduksi pada 1984 itu diangkat dari kisah nyata. Film disutradarai Arifin C Noer dan dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa.
Film dibuat dari versi resmi pemerintah kala itu. Terinspirasi oleh peristiwa gerakan 30 September yang berupaya mengudeta pemerintah pada 1965.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)