Jakarta: Dokter kecantikan abal-abal berinisial SR ditangkap polisi di Pondok Pucung, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. SR mengakibatkan korban CT dan WT mengalami infeksi setelah penyuntikkan filler payudara.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan SR tidak memiliki sertifikasi di bidang kedokteran. Pelaku seorang sarjana pertanian.
"Pelaku pernah mengikuti kursus pemasangan filler di hotel daerah Taman Sari selama sehari dan mendapatkan sertifikat," ujar kata Ady melalui keterangannya, Selasa, 6 April 2021.
Berbekal kursus kilat tersebut, pelaku menawarkan cairan filler pembesar payudara dan bokong dengan tarif Rp2,5 juta hingga Rp5 juta. Produk itu dipasarkan via akun Instagram.
Baca: Pelaku Malapraktik Filler Payudara 2 Model Ditangkap
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Teuku Arsya Khadafi menjelaskan pelaku sudah 15 kali menyuntikkan filler selama Oktober hingga Desember 2020. SR meraup keuntungan Rp75 juta.
Polisi mengembangkan perkara ini hingga membekuk distributor filler, ML, di Kepulauan Riau. Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 77 Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan/atau Pasal 62 ayat 1 juncto Pasal 8 ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan/atau Pasal 378 KUHP.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id