Jakarta: Pemimpin teroris dianggap tidak seberani anggotanya. Mereka tidak akan berani mati.
"Dia (pimpinan kelompok teroris) hanya berani hidup," kata mantan narapidana terorisme Haris Amir Falah dalam diskusi virtual, Sabtu, 3 April 2021.
Sedangkan anggotanya dibuat berani mati. Mereka didoktrin untuk melakukan bom bunuh diri dengan iming-iming jihad.
"Ya itu yang disayangkan, orang dibikin berani mati," kata dia.
Dia menilai anggota teroris tersebut sebagai pelaku dan korban. Mereka direkrut untuk menjadi pelaku teror.
"Orang tertentu mencari mangsa, merekrut, kemudian membina hingga mau berbaiat (disumpah)," kata dia.
Baca: Eks Teroris: Doktrin Radikalisme Banyak Disebarkan di Facebook dan Telegram
Apalagi sistem baiat itu tidak harus dilakukan dalam sebuah upacara langsung. Hal itu bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka dengan pemimpin kelompok teroris tersebut.
"Di kamar sendirian, kemudian berbaiat, setelah itu terikat dengan program itu," ujar dia.
Jakarta: Pemimpin
teroris dianggap tidak seberani anggotanya. Mereka tidak akan berani mati.
"Dia (pimpinan kelompok teroris) hanya berani hidup," kata mantan narapidana terorisme Haris Amir Falah dalam diskusi virtual, Sabtu, 3 April 2021.
Sedangkan anggotanya dibuat berani mati. Mereka didoktrin untuk melakukan bom bunuh diri dengan iming-iming jihad.
"Ya itu yang disayangkan, orang dibikin berani mati," kata dia.
Dia menilai anggota teroris tersebut sebagai pelaku dan korban. Mereka direkrut untuk menjadi
pelaku teror.
"Orang tertentu mencari mangsa, merekrut, kemudian membina hingga mau berbaiat (disumpah)," kata dia.
Baca:
Eks Teroris: Doktrin Radikalisme Banyak Disebarkan di Facebook dan Telegram
Apalagi sistem baiat itu tidak harus dilakukan dalam sebuah upacara langsung. Hal itu bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka dengan pemimpin kelompok teroris tersebut.
"Di kamar sendirian, kemudian berbaiat, setelah itu terikat dengan program itu," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)