medcom.id, Jakarta: Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI sudah menyerahkan 280 senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40x46 mm yang dibeli Kepolisian Republik Indonesia. Senjata itu sebelumnya tertahan di gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno Hatta.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto mengatakan, penyerahan senjata dilakukan usai rapat koordinasi baik dari pihak TNI dan Polri. Kesepakatan itu juga diketahui Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopulhukam) Wiranto.
"Yang jelas kemarin ada datang senjata dan amunisi, senjatanya sudah bisa digunakan oleh Kepolisian," kata Wuryanto saat ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa 10 Oktober 2017.
Wuryanto menuturkan, senjata itu mempunyai fungsi untuk dapat dipasang amunisi berbagai jenis. Senjata dianggap masih sesuai dengan kebutuhan kepolisian bila tidak diisi dengan amunisi standar militer.
(Baca juga: Brimob Impor Senjata untuk Pertempuran Dalam Kota)
"Senjata selain karena bisa digunakan menggunakan peluru tajam, juga bisa digunakan untuk granat, granat asap, maupun gas air mata," tutur dia.
Meski demikian, lanjut Wuryanto, pihak TNI belum akan menyerahkan amunisi yang turut serta dalam pembelian senjata tersebut. Amunisi berjumlah 5.932 butir jenis Ammunition Castior Round RLV-HEFJ itu akan disimpan di gudang senjata Markas Besar TNI.
"Untuk sampai kapan? ada aturan sendiri yang mengatur. TNI bertanggung jawab pada saat pengamanan. Pasti aman di gudang Mabes TNI yang punya standar keamanan," kata Wuryanto.
medcom.id, Jakarta: Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI sudah menyerahkan 280 senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40x46 mm yang dibeli Kepolisian Republik Indonesia. Senjata itu sebelumnya tertahan di gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno Hatta.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto mengatakan, penyerahan senjata dilakukan usai rapat koordinasi baik dari pihak TNI dan Polri. Kesepakatan itu juga diketahui Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopulhukam) Wiranto.
"Yang jelas kemarin ada datang senjata dan amunisi, senjatanya sudah bisa digunakan oleh Kepolisian," kata Wuryanto saat ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa 10 Oktober 2017.
Wuryanto menuturkan, senjata itu mempunyai fungsi untuk dapat dipasang amunisi berbagai jenis. Senjata dianggap masih sesuai dengan kebutuhan kepolisian bila tidak diisi dengan amunisi standar militer.
(Baca juga:
Brimob Impor Senjata untuk Pertempuran Dalam Kota)
"Senjata selain karena bisa digunakan menggunakan peluru tajam, juga bisa digunakan untuk granat, granat asap, maupun gas air mata," tutur dia.
Meski demikian, lanjut Wuryanto, pihak TNI belum akan menyerahkan amunisi yang turut serta dalam pembelian senjata tersebut. Amunisi berjumlah 5.932 butir jenis Ammunition Castior Round RLV-HEFJ itu akan disimpan di gudang senjata Markas Besar TNI.
"Untuk sampai kapan? ada aturan sendiri yang mengatur. TNI bertanggung jawab pada saat pengamanan. Pasti aman di gudang Mabes TNI yang punya standar keamanan," kata Wuryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)