Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta pihak terkait memberikan trauma healing kepada AP, 17, seorang anak perempuan di Madiun. Anak tersebut menjadi korban perkosaan yang dilakukan ayah kandung, paman, dan juga kakeknya.
“Tak terbayang betapa trauma dan stressnya korban menghadapi musibah ini, di mana kejahatan justru datang dari keluarga dekat sendiri. Karenanya sangat penting korban ini dibantu mentalnya dulu melalui berbagai upaya rehabilitasi dan trauma healing," Sahroni melalui keterangan tertulis, Selasa, 1 November 2023.
Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem meminta pihak kepolisian mengerahkan ahli dan lembaga terkait. Trauma korban harus dipulihkan.
"Dalam hal ini saya minta kepolisian agar libatkan para ahli dan lembaga terkait untuk memberikan bantuan mental semaksimal mungkin pada korban,” ungkap dia.
Selanjutnya, Sahroni juga meminta polisi agar menghukum para pelaku seberat-beratnya. Para pelaku diduga melakukan persekongkolan dalam tindakan jahat pada anggota keluarganya sendiri.
“Saya minta pihak kepolisian langsung bersikap tegas dengan melakukan penahanan terhadap para terduga pelaku. Walaupun masih dalam tahap penyelidikan, tapi langkah ini harus dilakukan demi memberi rasa adil dan aman bagi korban. Dan kalau benar terbukti, saya minta para pelaku bejat ini langsung diberi hukuman yang sangat berat. Ini benar-benar biadab dan sangat tak bermoral,” sebut dia.
Terakhir, Sahroni menyampaikan pesan kepada Polres Madiun. Aparat selalu menggunakan perspektif korban dalam mengusut kasus tragis ini.
“Polisi harus berpihak kepada korban terlebih dahulu dalam mengusut kejadian ini. Dan saya juga tidak mau dengar ada intervensi apa pun selama prosesnya,” ujar dia.
Sebelumnya, seorang anak perempuan di Madiun, AP, 17, diduga menjadi korban perkosaan satu keluarga, yakni oleh ayah kandung, paman dan juga kakek. Kasus terungkap usai korban bersama ibunya, berani melapor ke polisi pada 23 Oktober 2023. Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Magribi Agung Saputra pun menyebut pihaknya masih tengah mendalami kasus tersebut.
Jakarta: Wakil Ketua
Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta pihak terkait memberikan trauma
healing kepada AP, 17, seorang anak perempuan di Madiun. Anak tersebut menjadi korban
perkosaan yang dilakukan ayah kandung, paman, dan juga kakeknya.
“Tak terbayang betapa trauma dan stressnya korban menghadapi musibah ini, di mana kejahatan justru datang dari keluarga dekat sendiri. Karenanya sangat penting korban ini dibantu mentalnya dulu melalui berbagai upaya rehabilitasi dan trauma
healing," Sahroni melalui keterangan tertulis, Selasa, 1 November 2023.
Bendahara Umum (Bendum) DPP
Partai NasDem meminta pihak kepolisian mengerahkan ahli dan lembaga terkait. Trauma korban harus dipulihkan.
"Dalam hal ini saya minta kepolisian agar libatkan para ahli dan lembaga terkait untuk memberikan bantuan mental semaksimal mungkin pada korban,” ungkap dia.
Selanjutnya, Sahroni juga meminta polisi agar menghukum para pelaku seberat-beratnya. Para pelaku diduga melakukan persekongkolan dalam tindakan jahat pada anggota keluarganya sendiri.
“Saya minta pihak kepolisian langsung bersikap tegas dengan melakukan penahanan terhadap para terduga pelaku. Walaupun masih dalam tahap penyelidikan, tapi langkah ini harus dilakukan demi memberi rasa adil dan aman bagi korban. Dan kalau benar terbukti, saya minta para pelaku bejat ini langsung diberi hukuman yang sangat berat. Ini benar-benar biadab dan sangat tak bermoral,” sebut dia.
Terakhir, Sahroni menyampaikan pesan kepada Polres Madiun. Aparat selalu menggunakan perspektif korban dalam mengusut kasus tragis ini.
“Polisi harus berpihak kepada korban terlebih dahulu dalam mengusut kejadian ini. Dan saya juga tidak mau dengar ada intervensi apa pun selama prosesnya,” ujar dia.
Sebelumnya, seorang anak perempuan di Madiun, AP, 17, diduga menjadi korban perkosaan satu keluarga, yakni oleh ayah kandung, paman dan juga kakek. Kasus terungkap usai korban bersama ibunya, berani melapor ke polisi pada 23 Oktober 2023. Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Magribi Agung Saputra pun menyebut pihaknya masih tengah mendalami kasus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ABK)