Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut bulan ramadan momentum yang tepat untuk meneguhkan integritas pejabat. Para pejabat diminta memaksimalkan momen ramadan untuk meningkatkan integritas.
"Kita seyogianya menjadikan ramadan sebagai momentum untuk mendidik jiwa, serta meneguhkan integritas dalam perang melawan hawa nafsu di fananya dunia ini," kata Firli melalui keterangan tertulis, Minggu, 10 April 2022.
Firli menilai integritas bisa ditajamkan dengan ilmu keagamaan. Menurut dia, banyak pejabat bahkan penegak hukum yang kurang berintegritas karena ilmu agama yang rendah.
"Tidak sedikit oknum penyelenggara negara, pejabat, kepala daerah, politisi, dan oknum penegak hukum di negeri ini yang terdidik ilmu pengetahuan dan agama dengan baik, tetapi tak sepenuhnya menjiwai nilai esoteris dari hikmah puasa ramadan, yang tak lain adalah ketakwaan," ujar Firli.
Baca: Ketua KPK Pastikan Awasi Anggaran untuk Nelayan
Pendidikan tinggi diyakini bukan jaminan pejabat maupun penegak hukum berintegritas tinggi. Namun, keimanan dalam konteks keagamaan bisa menjamin seseorang berintegritas tinggi.
"Sungguh ironis, di satu sisi mereka termasuk kaum terpelajar, memiliki akses pengetahuan yang memadai dan mengerti ajaran agama, namun sangat minim bahkan tidak memiliki integritas yang luhur, jauh dari kata berbudi karena gemar mengais harta dengan cara batil, yakni korupsi." tutur Firli.
Atas dasar itu, Firli meminta seluruh pejabat di Indonesia untuk meningkatkan ilmu keagamaannya. Momen ramadan diyakini paling pas untuk meningkatkan agama demi memperkuat integritas.
"Puasa di bulan ramadan seyogianya menjadi stimulus bagi segenap umat manusia untuk belajar membiasakan diri berbuat jujur dan sederhana agar terhindar dari perilaku koruptif, senantiasa teguh mempertahankan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan yang sejatinya menjadi keutamaan ramadan," tutur Firli.
Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut bulan
ramadan momentum yang tepat untuk meneguhkan integritas
pejabat. Para pejabat diminta memaksimalkan momen ramadan untuk meningkatkan integritas.
"Kita seyogianya menjadikan ramadan sebagai momentum untuk mendidik jiwa, serta meneguhkan integritas dalam perang melawan hawa nafsu di fananya dunia ini," kata Firli melalui keterangan tertulis, Minggu, 10 April 2022.
Firli menilai integritas bisa ditajamkan dengan ilmu keagamaan. Menurut dia, banyak pejabat bahkan penegak hukum yang kurang berintegritas karena ilmu agama yang rendah.
"Tidak sedikit oknum penyelenggara negara, pejabat, kepala daerah, politisi, dan oknum penegak hukum di negeri ini yang terdidik ilmu pengetahuan dan agama dengan baik, tetapi tak sepenuhnya menjiwai nilai esoteris dari hikmah puasa ramadan, yang tak lain adalah ketakwaan," ujar Firli.
Baca:
Ketua KPK Pastikan Awasi Anggaran untuk Nelayan
Pendidikan tinggi diyakini bukan jaminan pejabat maupun penegak hukum berintegritas tinggi. Namun, keimanan dalam konteks keagamaan bisa menjamin seseorang berintegritas tinggi.
"Sungguh ironis, di satu sisi mereka termasuk kaum terpelajar, memiliki akses pengetahuan yang memadai dan mengerti ajaran agama, namun sangat minim bahkan tidak memiliki integritas yang luhur, jauh dari kata berbudi karena gemar mengais harta dengan cara batil, yakni korupsi." tutur Firli.
Atas dasar itu, Firli meminta seluruh pejabat di Indonesia untuk meningkatkan ilmu keagamaannya. Momen ramadan diyakini paling pas untuk meningkatkan agama demi memperkuat integritas.
"Puasa di bulan ramadan seyogianya menjadi stimulus bagi segenap umat manusia untuk belajar membiasakan diri berbuat jujur dan sederhana agar terhindar dari perilaku koruptif, senantiasa teguh mempertahankan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan yang sejatinya menjadi keutamaan ramadan," tutur Firli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)