medcom.id, Jakarta: Polisi telah mengantongi identitas pelaku peledakan bom paralon di Poso, Sulawesi Tengah. Namun, identitasnya belum dibuka ke publik.
Kepala Polisi Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi juga tak bersedia menjelaskan, apakah teror terbaru ini ada kaitannya dengan Ali Kalora, anggota kelompok Santoso di Poso.
"Kami sedang penyelidikan dan penyidikan. Doakan saja," kata Rudy di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 31 Maret 2017.
Rudy menyebut, sisa-sisa dari kelompok Santoso berjumlah sembilan orang. Mereka terus diburu. "Mereka tidak di kota, tapi di hutan."
Baca: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Bom Paralon di Poso
Menurut Rudy, kemampuan bersembunyi kelompok Santoso tersisa kini lebih bagus. Kepolisian sedang adu taktik dengan mereka. Mereka bersembunyi di sekitar hutan dan Gunung Biru.
Masa tugas Satgas Tinombala sudah diperpanjang tiga bulan. Anggota yang sebelumnya bertugas, digantikan dengan petugas yang lebih anyar. "Cuma diganti orangnya saja. Satu kompi dari Maluku, satu kompi dari Lampung, satu kompi Jateng, ditambah dari Kelapa Dua," tandasnya.
Baca: Kapolda Sulteng Sebut Ledakan di Poso Berasal dari Bom Paralon
Seperti diketahui, Rudy sebelumnya menyebut pihaknya telah mengetahui siapa diduga pelaku peledakan tersebut dilihat dari cara membuat teror. Pihaknya kini masih lakukan penyelidikan.
medcom.id, Jakarta: Polisi telah mengantongi identitas pelaku peledakan bom paralon di Poso, Sulawesi Tengah. Namun, identitasnya belum dibuka ke publik.
Kepala Polisi Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi juga tak bersedia menjelaskan, apakah teror terbaru ini ada kaitannya dengan Ali Kalora, anggota kelompok Santoso di Poso.
"Kami sedang penyelidikan dan penyidikan. Doakan saja," kata Rudy di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 31 Maret 2017.
Rudy menyebut, sisa-sisa dari kelompok Santoso berjumlah sembilan orang. Mereka terus diburu. "Mereka tidak di kota, tapi di hutan."
Baca: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Bom Paralon di Poso
Menurut Rudy, kemampuan bersembunyi kelompok Santoso tersisa kini lebih bagus. Kepolisian sedang adu taktik dengan mereka. Mereka bersembunyi di sekitar hutan dan Gunung Biru.
Masa tugas Satgas Tinombala sudah diperpanjang tiga bulan. Anggota yang sebelumnya bertugas, digantikan dengan petugas yang lebih anyar. "Cuma diganti orangnya saja. Satu kompi dari Maluku, satu kompi dari Lampung, satu kompi Jateng, ditambah dari Kelapa Dua," tandasnya.
Baca: Kapolda Sulteng Sebut Ledakan di Poso Berasal dari Bom Paralon
Seperti diketahui, Rudy sebelumnya menyebut pihaknya telah mengetahui siapa diduga pelaku peledakan tersebut dilihat dari cara membuat teror. Pihaknya kini masih lakukan penyelidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)