medcom.id, Jakarta: Polda Metro Jaya meminta keterangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten. Penyidik ingin mendalami dugaan pelanggaran mempekerjakan anak di bawah umur yang dilakukan pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten.
"Jadi kami berkoordinasi di sana berkaitan dengan tentang karyawan berkaitan apa yang sudah melaporkan dan sebagainya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin, 6 November 2017.
Sementara itu, keberadaan Ega Subarna, tukang las yang menjadi tersangka ledakan parbik, masih misterius. Hingga sepekan lebih, polisi belum bisa memastikan apakah Ega tewas dalam kejadian tersebut atau tidak.
"Kami masih cek ya. Apakah yang bersangkutan masih hidup atau korban," jelas Argo.
Di sisi lain, polisi masih melengkapi bekas perkara dua tersangka lain, pemilik PT Panca Buana Cahaya Sukses Indra Liyono, dan Direktur Operasional PT Panca Buana Cahaya Sukses Andria Hartanto. Polisi berupaya sesegera mungkin kedua tersangka disidangkan.
"Setelah kami periksa dari Disnaker, kami akan periksa dari saksi ahli dari pidana. Kami akan pemberkasan baru dikirim ke kejaksaan," pungkas Argo.
Baca: Polisi Masih Berusaha Ungkap Identitas 10 Korban Ledakan
Seperti diketahui, pada Kamis 26 Oktober 20117, pabrik petasan milik PT Buana Panca Cahaya Sukses di Desa Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang meledak. Hingga hari ini, 49 orang dinyatakan meninggal dunia. Sebanyak 45 korban tewas di lokasi dan empat lainnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/lKYXMqxk" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Polda Metro Jaya meminta keterangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten. Penyidik ingin mendalami dugaan pelanggaran mempekerjakan anak di bawah umur yang dilakukan pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten.
"Jadi kami berkoordinasi di sana berkaitan dengan tentang karyawan berkaitan apa yang sudah melaporkan dan sebagainya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin, 6 November 2017.
Sementara itu, keberadaan Ega Subarna, tukang las yang menjadi tersangka ledakan parbik, masih misterius. Hingga sepekan lebih, polisi belum bisa memastikan apakah Ega tewas dalam kejadian tersebut atau tidak.
"Kami masih cek ya. Apakah yang bersangkutan masih hidup atau korban," jelas Argo.
Di sisi lain, polisi masih melengkapi bekas perkara dua tersangka lain, pemilik PT Panca Buana Cahaya Sukses Indra Liyono, dan Direktur Operasional PT Panca Buana Cahaya Sukses Andria Hartanto. Polisi berupaya sesegera mungkin kedua tersangka disidangkan.
"Setelah kami periksa dari Disnaker, kami akan periksa dari saksi ahli dari pidana. Kami akan pemberkasan baru dikirim ke kejaksaan," pungkas Argo.
Baca: Polisi Masih Berusaha Ungkap Identitas 10 Korban Ledakan
Seperti diketahui, pada Kamis 26 Oktober 20117, pabrik petasan milik PT Buana Panca Cahaya Sukses di Desa Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang meledak. Hingga hari ini, 49 orang dinyatakan meninggal dunia. Sebanyak 45 korban tewas di lokasi dan empat lainnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)