Jakarta: Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji menilai ada hubungan antara kerajaan Irjen Ferdy Sambo di Polri dengan pembubaran Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Polri. Organisasi yang dipimpin Ferdy itu dinilai melenceng dari tujuan.
"Mungkin tujuan dibentuk bagus untuk menindak penyelundupan, perjudian, dan prostitusi. Tapi lama-lama kok berubah jadi melindungi?" kata Susno dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Bongkar Kerajaan Mafia Sambo,’ Minggu, 21 Agustus 2022.
Susno bersyukur Satgassus Polri akhirnya dibubarkan. Hal itu dinilai penting untuk menyetop wewenang Ferdy bermain dari belakang.
"Satgassus yang memimpin Ferdy, berarti dia punya jalur sampai ke bawah," kata dia.
Susno optimistis rangkaian kasus yang menjerat Ferdy segera terungkap. Apalagi, berbagai pihak mulai dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian khusus.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membubarkan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Polri yang dipimpin Irjen Ferdy Sambo. Pembubaran itu menyusul ditetapkannya Ferdy sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
"Artinya, sudah tidak ada lagi Datgasus Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis, 11 Agustus 2022.
Belakangan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berbicara soal Irjen Ferdy Sambo. Menurut dia, otak pembunuhan Brigadir J itu memiliki kelompok di Polri.
"Ada kelompok Sambo sendiri ini yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa," kata Mahfud dalam YouTube Akbar Faizal Uncensored yang dikutip pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Menurut Mahfud, kondisi itu membuat pengusutan kematian Brigadir J terhambat. Sebab, kelompok tersebut menghambat kerja penegakan hukum.
Jakarta: Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji menilai ada hubungan antara kerajaan Irjen
Ferdy Sambo di Polri dengan pembubaran Satuan Tugas Khusus
(Satgassus) Polri. Organisasi yang dipimpin Ferdy itu dinilai melenceng dari tujuan.
"Mungkin tujuan dibentuk bagus untuk menindak penyelundupan, perjudian, dan prostitusi. Tapi lama-lama kok berubah jadi melindungi?" kata Susno dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Bongkar Kerajaan Mafia Sambo,’ Minggu, 21 Agustus 2022.
Susno bersyukur Satgassus
Polri akhirnya dibubarkan. Hal itu dinilai penting untuk menyetop wewenang Ferdy bermain dari belakang.
"Satgassus yang memimpin Ferdy, berarti dia punya jalur sampai ke bawah," kata dia.
Susno optimistis rangkaian kasus yang menjerat Ferdy segera terungkap. Apalagi, berbagai pihak mulai dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian khusus.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membubarkan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Polri yang dipimpin Irjen Ferdy Sambo. Pembubaran itu menyusul ditetapkannya Ferdy sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
"Artinya, sudah tidak ada lagi Datgasus Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis, 11 Agustus 2022.
Belakangan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berbicara soal Irjen Ferdy Sambo. Menurut dia, otak pembunuhan Brigadir J itu memiliki kelompok di Polri.
"Ada kelompok Sambo sendiri ini yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa," kata Mahfud dalam YouTube Akbar Faizal Uncensored yang dikutip pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Menurut Mahfud, kondisi itu membuat pengusutan kematian Brigadir J terhambat. Sebab, kelompok tersebut menghambat kerja penegakan hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)