Jakarta: Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyinggung, ada dugaan motif kepentingan bisnis dalam pengaturan jadwal pertandingan laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang digelar malam hari, sebelum terjadinya tragedi Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022.
"Kami mendengar ada yang mengatakan, mungkin itu untuk mengakomodir iklan rokok yang baru mulai diizinkan tayang pukul setengah sepuluh malam," kata Anggota TGIPF Rhenald Kasali dalam tayangan Metro TV, 12 September 2022.
Baca juga: Ketua Panpel Arema Disebut Tak Belajar dari Kesalahan
Rhenald menduga ada pihak yang berkekuatan dalam kasus tersebut. Pasalnya, polisi sebelumnya telah merekomendasikan agar pertandingan sepak bola tersebut dilakukan pada sore hari. Juga pertandingan pada malam hari juga dikeluhkan oleh para pemain.
"Kalau itu ditolak, kenapa polisi kalah? Mengapa Polres kalah? Dan harus tetap dijalankan pada malam hari, kami berbicara dengan para atlet dan para atlet mengatakan sangat tidak nyaman bermain pada malam hari," tutur Renald.
Meski tidak disebut secara spesifik pihak mana yang dimaksud, TGIPF akan melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan di antaranya PSSI dan PT Liga Indonesia Baru. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Jakarta: Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyinggung, ada dugaan motif kepentingan bisnis dalam pengaturan jadwal pertandingan laga
Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang digelar malam hari, sebelum terjadinya
tragedi Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022.
"Kami mendengar ada yang mengatakan, mungkin itu untuk mengakomodir iklan rokok yang baru mulai diizinkan tayang pukul setengah sepuluh malam," kata Anggota TGIPF Rhenald Kasali dalam tayangan Metro TV, 12 September 2022.
Baca juga: Ketua Panpel Arema Disebut Tak Belajar dari Kesalahan
Rhenald menduga ada pihak yang berkekuatan dalam kasus tersebut. Pasalnya, polisi sebelumnya telah merekomendasikan agar pertandingan sepak bola tersebut dilakukan pada sore hari. Juga pertandingan pada malam hari juga dikeluhkan oleh para pemain.
"Kalau itu ditolak, kenapa polisi kalah? Mengapa Polres kalah? Dan harus tetap dijalankan pada malam hari, kami berbicara dengan para atlet dan para atlet mengatakan sangat tidak nyaman bermain pada malam hari," tutur Renald.
Meski tidak disebut secara spesifik pihak mana yang dimaksud, TGIPF akan melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan di antaranya PSSI dan PT Liga Indonesia Baru. (
Imanuel Rymaldi Matatula)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)