Jakarta: ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 membahas sejumlah isu. Salah satunya terkait pemberantasan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
AAMTC 2023 berlangsung pada 20-23 Agustus. Sejumlah kegiatan dan agenda penting digelar di kegiatan tersebut yaitu Senior Meeting on Transnational Crime (SOMTC), AAMTC, hingga kegiatan wisata bersama para delegasi yang hadir dalam acara tersebut.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memimpin pertemuan tersebut menjelaskan Polri menempuh berbagai cara, termasuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara di kawasan, untuk memberantas kejahatan lintas batas (transnational crime), termasuk di antaranya TPPO yang saat ini menjadi perhatian khusus Presiden RI Joko Widodo.
"Beberapa waktu yang lalu, Pak Presiden menyampaikan masalah TPPO dan itu sudah kami tindak lanjuti dengan melakukan berbagai macam kegiatan penegakan hukum. Dan sampai hari ini, terus berlangsung yang sampai hari ini sudah berjumlah hampir 900 tersangka yang kami amankan," kata Kapolri.
Sementara itu Kepala Divisi Hubungan Internasiona (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti mengatakan SOMTC menyetujui usulan Polri terkait pemberantasan dan pencegahan TPPO serta sepakat untuk diadopsi pada agenda AMMTC.
Selanjutnya kesepakatan tersebut akan dibahas pada tingkat menteri ASEAN, kemudian disahkan saat pertemuan kepala pemerintahan dalam forum KTT ASEAN yang digelar di Jakarta pada 7 September 2023.
Persoalan TPPO ini, kata Krishna Murti, menjadi ancaman besar. Oleh karena itu SOMTC menyepakati penanggulangan TPPO di kawasan ASEAN.
“Saya dengar hari ini mereka (SOMTC) sudah sepakat. Kalau ini sudah sepakat maka tinggal di adopsi para menteri. Nanti akan dilaporkan kepada bapak Presiden sebagai ketua keketuaan ASEAN tahun 2023," kata Krishna Murti.
Jakarta: ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 membahas sejumlah isu. Salah satunya terkait pemberantasan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
AAMTC 2023 berlangsung pada 20-23 Agustus. Sejumlah kegiatan dan agenda penting digelar di kegiatan tersebut yaitu Senior Meeting on Transnational Crime (SOMTC), AAMTC, hingga kegiatan wisata bersama para delegasi yang hadir dalam acara tersebut.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memimpin pertemuan tersebut menjelaskan Polri menempuh berbagai cara, termasuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara di kawasan, untuk memberantas kejahatan lintas batas (transnational crime), termasuk di antaranya TPPO yang saat ini menjadi perhatian khusus Presiden RI Joko Widodo.
"Beberapa waktu yang lalu, Pak Presiden menyampaikan masalah TPPO dan itu sudah kami tindak lanjuti dengan melakukan berbagai macam kegiatan penegakan hukum. Dan sampai hari ini, terus berlangsung yang sampai hari ini sudah berjumlah hampir 900 tersangka yang kami amankan," kata Kapolri.
Sementara itu Kepala Divisi Hubungan Internasiona (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti mengatakan SOMTC menyetujui usulan Polri terkait pemberantasan dan pencegahan TPPO serta sepakat untuk diadopsi pada agenda AMMTC.
Selanjutnya kesepakatan tersebut akan dibahas pada tingkat menteri ASEAN, kemudian disahkan saat pertemuan kepala pemerintahan dalam forum KTT ASEAN yang digelar di Jakarta pada 7 September 2023.
Persoalan TPPO ini, kata Krishna Murti, menjadi ancaman besar. Oleh karena itu SOMTC menyepakati penanggulangan TPPO di kawasan ASEAN.
“Saya dengar hari ini mereka (SOMTC) sudah sepakat. Kalau ini sudah sepakat maka tinggal di adopsi para menteri. Nanti akan dilaporkan kepada bapak Presiden sebagai ketua keketuaan ASEAN tahun 2023," kata Krishna Murti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)