Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto:Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto:Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez)

Kapolri Beri Penghargaan Casis Bintara Jari Putus Dibegal Masuk Bintara Polri

Patrick Pinaria • 17 Mei 2024 11:52
Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada Satrio Mukhti (18), calon siswa (casis) Bintara Polri yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jenderal Sigit merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.
 
“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Mei 2024.
 
"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," lanjut Irjen Dedi.

Seperti diketahui, Satrio Mukhti menjadi korban begal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku bersenjata golok.
 
"Awalnya saya tidak melihat dia bawa senjata tajam, jadi berantem pertama tidak membawa senjata tajam. Sempat satu lawan satu," ujar Satrio, Rabu, 15 Mei 2024.
 
Baca juga: 7 Fakta Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Polisi Tangkap 5 Pelaku 1 Tewas

 
Peristiwa ini bermula saat Satrio tengah berangkat untuk tes psikotes bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024. Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dilakukan pada pukul 05.00 WIB.
 
"Pelaku itu satu motor, tapi bonceng tiga orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam," kata Satrio.
 
Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya hingga ditangkis oleh Satrio. Akibatnya, jari kelingking korban hampir putus.
 
"Pertama pas dibacok, saya enggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa menangkis pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala enggak kena," ujar Satrio.
 
Akibat pembegalan tersebut Satrio mengalami luka parah di tangan. Jari kelingkingnya hampir putus karena menangkis golok.
 
"Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingkingnya putus, tapi masih nyantel, pas operasi saya masih pegang jari saya," ucap Satrio.
 
Baca juga: Anjing Pelacak Polisi Dilibatkan Mengawal World Water Forum

 
Satrio akhirnya terjatuh. Sementara, para pelaku berhasil membawa kabur motor dan ponsel miliknya.
 
Atas peristiwa yang dialaminya itu Satrio berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri. Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes bintara Polri. Menurut dia, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil.
 
"Dengan kejadian ini, jika mimpi saya harus terkubur saya ikhlas. Tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa jadi anggota Polri, saya siap," tegas Satrio.
 
Pada kesempatan berbeda, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno menuturkan korban telah menjalani operasi penyambungan jari. "Sudah, sudah dioperasi. Sudah disambung," ujar Sutrisno, Selasa, 15 Mei 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan