Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Jilid III menyelidiki dugaan pengaturan skor atau match fixing dalam jaringan judi daring (online). Modus tersebut terbilang baru pada masa kerja Satgas Antimafia Bola.
Ketua Satgas Antimafia Bola Brigadir Jenderal Hendro Pandowo mengatakan pengaturan skor tak terlepas dari peran bandar judi. Tidak tertutup kemungkinan praktik tersebut juga berhubungan dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Makanya kita antisipasi itu dan menyelidikinya," ujar Hendro, usai rapat koordinasi dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Kamis, 20 Februari 2020.
Satgas mengawasi setiap indikasi judi bola yang mengarah ke pengaturan skor. Pihaknya mencium tindakan melawan hukum tersebut merambah mancanegara.
"Baik itu dilakukan luar negeri, Singapura, Malayasia, Vietnam, dan dari Indonesia tentu akan kita dalami," tutur dia.
Anik Yuni Artika Sari (kanan) bersama dua pelaku pengaturan skor sepak bola Indonesia ditangkap pada 2019. Foto: Medcom.id/Muhammad Al Hasan
Jenderal bintang satu itu menjamin tidak ada lagi praktik pengaturan skor sepanjang masa kerja Satgas Antimafia Bola Jilid III, atau dari 1 Februari hingga 31 Agustus 2020. Satgas akan memperketat pengawasan di daerah dengan kehadiran 13 satgas wilayah di tempat Liga I berlaga.
"Harus (tidak ada pengaturan skor), kita akan perkuat pengawasan," ujar dia.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan perusahaan data olahraga Sportradar mengeklaim kemitraan mereka sejak 2013 menurunkan 21 persen pengaturan skor di Asia. Basis data riset AFC-Sportradar menyimpulkan sebagian besar pengaturan skor muncul dari praktik perjudian ilegal.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Jilid III menyelidiki dugaan pengaturan skor atau
match fixing dalam jaringan judi daring (
online). Modus tersebut terbilang baru pada masa kerja Satgas Antimafia Bola.
Ketua Satgas Antimafia Bola Brigadir Jenderal Hendro Pandowo mengatakan pengaturan skor tak terlepas dari peran bandar judi. Tidak tertutup kemungkinan praktik tersebut juga berhubungan dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Makanya kita antisipasi itu dan menyelidikinya," ujar Hendro, usai rapat koordinasi dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Kamis, 20 Februari 2020.
Satgas mengawasi setiap indikasi judi bola yang mengarah ke pengaturan skor. Pihaknya mencium tindakan melawan hukum tersebut
merambah mancanegara.
"Baik itu dilakukan luar negeri, Singapura, Malayasia, Vietnam, dan dari Indonesia tentu akan kita dalami," tutur dia.

Anik Yuni Artika Sari (kanan) bersama dua pelaku pengaturan skor sepak bola Indonesia ditangkap pada 2019. Foto: Medcom.id/Muhammad Al Hasan
Jenderal bintang satu itu menjamin tidak ada lagi praktik pengaturan skor sepanjang masa kerja Satgas Antimafia Bola Jilid III, atau dari 1 Februari hingga 31 Agustus 2020. Satgas akan memperketat pengawasan di daerah dengan kehadiran 13 satgas wilayah di tempat Liga I berlaga.
"Harus (tidak ada pengaturan skor), kita akan perkuat pengawasan," ujar dia.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan perusahaan data olahraga Sportradar mengeklaim kemitraan mereka sejak 2013 menurunkan 21 persen pengaturan skor di Asia. Basis data riset AFC-Sportradar menyimpulkan sebagian besar pengaturan skor muncul dari praktik perjudian ilegal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)