Jakarta: Panitia seleksi (pansel) calom pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan capim Dewan Pengawas (Dewas) menjadi ujung tombak dalam menghadirkan pimpinan yang tidak bermasalah dan berintegritas. Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap mengatakan pansel harus berani mencoret siapa pun capim bermasalah.
"Tentu untuk mendapatkan pimpinan KPK yang baik ada di tangan pansel. Mereka menyeleksi bukan hanya administratif tapi rekam jejak, kualitas dari calon tersebut. Jangan mengulangi pansel lalu ketika memilih pimpinan KPK yang rekam jejaknya bermasalah," kata Yudi, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.
Dia menilai pansel menjadi penyaring utama untuk mendapatkan 10 calon pimpinan KPK yang akan diserahkan ke DPR. Tahapan seleksi yang ketat dan keberanian pansel untuk kritis terhadap latar belakang dan pengalaman capim sangat dibutuhkan.
"Kalau memang pansel kali ini serius memilih pimpinan KPK yang baik, artinya 10 orang yang nanti akan diserahkan kepada DPR nama-namanya, dari awal walaupun tahapan seleksi ada berapa tahapan tapi dari awal mereka harus sudah berani mencoret. Di sinilah berani mencoret calon pimpinan yang bermasalah dari sisi apa pun yang nantinya akan menjadi beban bagi KPK," ujar dia.
Jika dilihat dari ratusan peserta yang telah mendaftarkan diri dalam seleksi ini, ada beberapa yang mimiliki jejak rekam bermasalah.
"Artinya ketika nanti pansel mau mengumumkan siapa saja lulus administrasi kalau ternyata masih ada orang-orang bermasalah yang bisa terlihat jelas oleh publik, melalui pemberitaan rekam jejaknya di masa lalu ya tentu kita akan menyangsikan kerja dari pansel. Karena memang pansel itu bukan hanya menyeleksi tugasnya administratif maupun normatif tapi substantif," ujar dia.
Jakarta:
Panitia seleksi (pansel) calom pimpinan (
capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan capim Dewan Pengawas (Dewas) menjadi ujung tombak dalam menghadirkan pimpinan yang tidak bermasalah dan berintegritas. Mantan penyidik
KPK Yudi Purnomo Harahap mengatakan pansel harus berani mencoret siapa pun capim bermasalah.
"Tentu untuk mendapatkan pimpinan KPK yang baik ada di tangan pansel. Mereka menyeleksi bukan hanya administratif tapi rekam jejak, kualitas dari calon tersebut. Jangan mengulangi pansel lalu ketika memilih pimpinan KPK yang rekam jejaknya bermasalah," kata Yudi, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.
Dia menilai pansel menjadi penyaring utama untuk mendapatkan 10 calon pimpinan KPK yang akan diserahkan ke DPR. Tahapan seleksi yang ketat dan keberanian pansel untuk kritis terhadap latar belakang dan pengalaman capim sangat dibutuhkan.
"Kalau memang pansel kali ini serius memilih pimpinan KPK yang baik, artinya 10 orang yang nanti akan diserahkan kepada DPR nama-namanya, dari awal walaupun tahapan seleksi ada berapa tahapan tapi dari awal mereka harus sudah berani mencoret. Di sinilah berani mencoret calon pimpinan yang bermasalah dari sisi apa pun yang nantinya akan menjadi beban bagi KPK," ujar dia.
Jika dilihat dari ratusan peserta yang telah mendaftarkan diri dalam seleksi ini, ada beberapa yang mimiliki jejak rekam bermasalah.
"Artinya ketika nanti pansel mau mengumumkan siapa saja lulus administrasi kalau ternyata masih ada orang-orang bermasalah yang bisa terlihat jelas oleh publik, melalui pemberitaan rekam jejaknya di masa lalu ya tentu kita akan menyangsikan kerja dari pansel. Karena memang pansel itu bukan hanya menyeleksi tugasnya administratif maupun normatif tapi substantif," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)