Anggota Komisi III DPR Habiburokhman. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Anggota Komisi III DPR Habiburokhman. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Komisi III: Pernyataan Keras Kapolri Menggema ke Daerah

Fachri Audhia Hafiez • 31 Oktober 2021 12:23
Jakarta: Anggota Komisi III DPR Habiburokhman menilai positif pernyataan keras Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pernyataan Listyo dirasakan hingga ke jajaran anggota Korps Bhayangkara di daerah.
 
"Setelah pernyataan Pak Kapolri itu saya pantau, saya ngobrol ke banyak pimpinan kepolisian di daerah by phone 'ini agak keras juga'. Aslinya kan gemanya itu luar biasa, ini kita perlukan," kata Habiburokhman dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Ekor Tak Bersih, Kepala Dipotong', Minggu, 31 Oktober 2021.
 
Menurut Habiburokhman, para anggota Polri di berbagai wilayah telah berbenah. Dia mencontohkan evaluasi kasus penetapan tersangka korban kejahatan preman di Pasar Pringgan, Medan, Sumatra Utara (Sumut).

Politikus Partai Gerindra itu menuturkan Kapolri telah menunjukkan jati dirinya. Sosok pendiam dari Listyo seharusnya tak bisa dianggap enteng.
 
"Kelemahan Pak Kapolri selama ini pendiam, orang yang irit bicara. Jadi, jangan salah artikan pendiam itu tidak bisa bersikap tegas dan kali ini menunjukkan kerasnya, jati dirinya," ucap Habiburokhman.
 
Sementara itu, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan sikap keras Listyo sebagai sebuah peringatan kepada jajarannya. Para bawahannya mesti bersiap menerima konsekuensi bila merusak citra Polri.
 
"Ini warning dan jangan macam-macam. Karena, kalau tidak melaksanakan instruksi Kapolri maka harus siap-siap untuk dicopot," ujar Poengky.
 
Kegeraman Kapolri juga dipengaruhi oleh beberapa kasus oknum polisi yang ramai dibicarakan publik. Kasus-kasus tersebut dapat merusak citra Polri.
 
"Misalnya kasus Kapolsek chatting mesra dan mengajak tidur anak tersangka terus kemudian ada penyidik juga tidur dengan istri tersangka. Ini kan secara etika, moral, satu bentuk pengkhianatan terhadap institusi, bentuk pelecehan, merendahkan perempuan. Ini sungguh mencoreng nama baik institusi," kata Poengky.
 
Baca: Pernyataan Tegas Kapolri Sebagai 'Cambuk' Terhadap Bawahannya
 
Sebelumnya, Kapolri Listyo meminta anggotanya menjadi pemimpin yang kuat, menguasai lapangan, bergerak cepat, inovatif, responsif, serta peka terhadap perubahan situasi di lapangan. Sementara itu, pejabat utama diminta mengawasi anggota saat bertugas di lapangan.
 
"Menjadi teladan dan contoh bagi anggota sangat penting, ada pepatah 'ikan busuk mulai dari kepala.' Artinya, kalau kita ingin berubah maka jadilah teladan. Pimpinan harus di depan, baru di bawahnya juga menjadi lebih baik karena tidak mungkin kita memulai dengan yang baik kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri," kata Listyo dalam arahannya yang diunggah akun Instagram Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polri, Kamis, 28 Oktober 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan