Kepala Korps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menunjukkan jenis senjata pelontar granat. Foto: Antara/Wahyu Putro A
Kepala Korps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menunjukkan jenis senjata pelontar granat. Foto: Antara/Wahyu Putro A

Soal Senjata, Polri Menyerahkan ke Kemenkopolhukam

Lukman Diah Sari • 04 Oktober 2017 10:28
medcom.id, Jakarta: Kepolisian enggan banyak berkoar soal pesanan senjata yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan Polri menyerahkan penjelasan resmi ke Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
 
"Masalah senjata hari Jumat ada rapat di Kemenpolhukam. Secara resminya nanti akan disampaikan dari sana," kata Setyo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 4 Oktober 2017.
 
Pun dengan foto yang beredar di akun Instagram Divisi Humas Polri. Dalam sejumlah foto terlihat senjata tengah diperiksa. Di foto itu terdapat keterangan bahwa impor senjata Polri sesuai prosedur.

"Pemeriksaan fisik oleh tim gabungan dari unsur BAIS, BIK, Korps Brimob, dan unsur Bea dan Cukai untuk memastikan kebenaran antara dokumen dan kondisi fisik senjata, dengan hasil sesuai dengan kondisi dan keterangan dalam dokumen impor senjata." Demikian penjelasan akun Divisihumaspolri yang menyertai gambar-gambar itu.
 
Saat dikonfirmasi, Setyo lagi-lagi irit bicara. Menurutnya, kegiatan tersebut adalah pengecekan biasa. Selain itu, tambah Setyo, hasilnya pun akan disampaikan di Kemenkopolhukam. "Simpulan akhir di Polhukam," ujarnya.
 
Baca: Jejak Pemenang Lelang Senjata Polri
 
Sebanyak 280 senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kal 40x46 mm tertahan di gudang UNEX Area Kargo Bandara Soetta sejak 29 September lalu. Senjata itu milik Korps Brimob Polri yang dibeli melalui pihak ketiga, yakni PT Mustika Duta Mas.
 
Korps Bhayangkara mengklaim impor senjata dan amunisi tersebut sudah sesuai prosedur. Namun, karena izin belum lengkap, senjata tak bisa segera didistribusikan.
 
Selain senjata, sebanyak 5.932 butir amunisi jenis Ammunition Castior Round RLV-HEFJ, juga tertahan. Amunisi itu dikemas dalam 71 boks. Sebanyak 70 boks diisi 84 butir dan 1 boks diisi 52 butir.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan