Jakarta: Anak penyanyi lawas, Nia Daniaty, Olivia Nathania, buka suara terkait kasus yang menjeratnya. Dia membantah menjamin 225 korban jadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Perlu saya luruskan di sini, adapun saya menyelenggarakan les untuk masuk calon PNS (CPNS), les ya kita bicaranya, bisa dicek nanti tempatnya ada, pengajarnya pun ada," kata Olivia, Jumat, 1 Oktober 2021.
Dia mengakui menerima bayaran dari jasa bimbingan tersebut. Namun, uang tersebut dianggap biasa sebagai modal jasa bimbingan tersebut.
Baca: Menantu Nia Daniaty Tampung Duit Korban Penipuan CPNS
"Memang saya terima uang dari situ senilai Rp25 juta per orang. Tetapi dengan nilai Rp25 juta itu, digunakan untuk apa? Wajar saya punya untung dari situ (dari Rp25 juta), Uang Rp25 juta ini digunakan untuk les, untuk pengajar, sewa tempat," ungkap Olivia.
Dia menyebut Agustin, gurunya sewaktu dia duduk di bangku SMA bukan korban. Agustin disebut perekrut 225 orang ikut bimingan lolos CPNS.
"Dia yang merekrut orang-orang tersebut, karena saya tidak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang dia sebutkan," kata Olivia.
Pengacara Olivia, Susanti Agustina, menerangkan awalnya Agustin menawarkan tes CPNS tersebut kepada keluarganya. Kemudian, Agustin menawarkan jasa tersebut kepada sejumlah orang lain hingga mencapai 225 orang.
"Jadi ibu Agustin ini awalnya dia mempresentasikan kepada keluarganya, kepada 225 orang itu. Sehingga, terbujuk rayulah mereka itu untuk masuk menjadi calon PNS. Jadi dengan iming-iming bahwa akan lulus," terang Susanti.
Sebelumnya, Agustin mengaku sebagai salah satu korban penipuan Olivia. Agustin mengatakan saat itu Olivia meneleponnya pada 2019 dan menawarkan jasa terkait tes CPNS. Olivia disebut menjanjikan bisa meloloskan keluarganya menjadi PNS.
"Malam hari dia chat saya tawarkan, 'Bu ada enggak yang mau masuk CPNS?' Saya bilang ada anak saya, bukan orang lain. Kata dia bisa karena sudah empat tahun bawa ini. Saya juga tidak ada curiga apa pun karena bagaimanapun dia murid saya," tutur Agustin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 24 September 2021.
Tanpa menaruh curiga, Agustin kemudian mendaftarkan beberapa keluarganya untuk masuk PNS lewat jalur yang ditawarkan Olivia. Total ada 16 anggota keluarganya yang didaftarkan ke Olivia.
"Akhirnya saya bawa anak-anak saya, keponakan saya, sepupu-sepupu saya. Total ada 16 anggota keluarga saya tertipu. Satu orang bayar Rp30 juta," ujar Agustin.
Penipuan CPNS dilakukan Olivia bersama suaminya, Raf sejak 2019. Raf merupakan taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP). Saat ini, Raf berdinas di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).
Olivia dan Raf menawarkan korban menjadi PNS dengan tarif Rp25 juta sampai Rp156 juta. Total kerugian 225 korban mencapai Rp9,7 miliar.
Laporan terhadap anak pelantun Gelas Kaca itu terdaftar dengan nomor : LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal 23 September 2021. Olivia dan suami dipersangkakan Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 263 KUHP.
Jakarta: Anak penyanyi lawas,
Nia Daniaty, Olivia Nathania, buka suara terkait kasus yang menjeratnya. Dia membantah menjamin 225 korban jadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Perlu saya luruskan di sini, adapun saya menyelenggarakan les untuk masuk calon PNS (
CPNS), les ya kita bicaranya, bisa dicek nanti tempatnya ada, pengajarnya pun ada," kata Olivia, Jumat, 1 Oktober 2021.
Dia mengakui menerima bayaran dari jasa bimbingan tersebut. Namun, uang tersebut dianggap biasa sebagai modal jasa bimbingan tersebut.
Baca:
Menantu Nia Daniaty Tampung Duit Korban Penipuan CPNS
"Memang saya terima uang dari situ senilai Rp25 juta per orang. Tetapi dengan nilai Rp25 juta itu, digunakan untuk apa? Wajar saya punya untung dari situ (dari Rp25 juta), Uang Rp25 juta ini digunakan untuk les, untuk pengajar, sewa tempat," ungkap Olivia.
Dia menyebut Agustin, gurunya sewaktu dia duduk di bangku SMA bukan korban. Agustin disebut perekrut 225 orang ikut bimingan lolos CPNS.
"Dia yang merekrut orang-orang tersebut, karena saya tidak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang dia sebutkan," kata Olivia.
Pengacara Olivia, Susanti Agustina, menerangkan awalnya Agustin menawarkan tes CPNS tersebut kepada keluarganya. Kemudian, Agustin menawarkan jasa tersebut kepada sejumlah orang lain hingga mencapai 225 orang.
"Jadi ibu Agustin ini awalnya dia mempresentasikan kepada keluarganya, kepada 225 orang itu. Sehingga, terbujuk rayulah mereka itu untuk masuk menjadi calon PNS. Jadi dengan iming-iming bahwa akan lulus," terang Susanti.
Sebelumnya, Agustin mengaku sebagai salah satu korban
penipuan Olivia. Agustin mengatakan saat itu Olivia meneleponnya pada 2019 dan menawarkan jasa terkait tes CPNS. Olivia disebut menjanjikan bisa meloloskan keluarganya menjadi PNS.
"Malam hari dia
chat saya tawarkan, 'Bu ada enggak yang mau masuk CPNS?' Saya bilang ada anak saya, bukan orang lain. Kata dia bisa karena sudah empat tahun bawa ini. Saya juga tidak ada curiga apa pun karena bagaimanapun dia murid saya," tutur Agustin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 24 September 2021.