Jakarta: Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik Fahmi Alamsyah mengundurkan diri dari jabatannya setelah terseret kasus kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Fahmi mengaku surat pengunduran dirinya telah disampaikan pada Selasa, 9 Agustus 2022.
"Ya Saya secara gentle mengundurkan diri. Suratnya sudah disampaikan hari ini ke Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo), sore ini (kemarin)," kata Fahmi saat dikonfirmasi, Selasa, 9 Agustus 2022.
Fahmi terseret dalam dugaan rekayasa pembunuhan Brigadir J. Dugaan keterlibatan itu mencuat saat konferensi pers penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka.
"Jadi pertanyaan pertama (soal dugaan keterlibatan Fahmi Alamsyah) tadi kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 9 Agustus 2022.
Fahmi menyadari kasus ini sangat sensitif dan menyita perhatian publik. Oleh karena itu, ia tak ingin membebani Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan para penasihat ahli usai namanya diisukan terlibat.
"Saya di penasihat ahli dirapatkan. Saya mundur karena tak ingin membebani," terang Fahmi.
(Valerie Augustine Budianto)
Jakarta: Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik Fahmi Alamsyah mengundurkan diri dari jabatannya setelah terseret kasus kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias
Brigadir J. Fahmi mengaku surat pengunduran dirinya telah disampaikan pada Selasa, 9 Agustus 2022.
"Ya Saya secara
gentle mengundurkan diri. Suratnya sudah disampaikan hari ini ke Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo), sore ini (kemarin)," kata Fahmi saat dikonfirmasi, Selasa, 9 Agustus 2022.
Fahmi terseret dalam dugaan rekayasa pembunuhan
Brigadir J. Dugaan keterlibatan itu mencuat saat konferensi pers penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka.
"Jadi pertanyaan pertama (soal dugaan keterlibatan Fahmi Alamsyah) tadi kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 9 Agustus 2022.
Fahmi menyadari kasus ini sangat sensitif dan menyita perhatian publik. Oleh karena itu, ia tak ingin membebani
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan para penasihat ahli usai namanya diisukan terlibat.
"Saya di penasihat ahli dirapatkan. Saya mundur karena tak ingin membebani," terang Fahmi.
(
Valerie Augustine Budianto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)