"Kenapa Wakil Ketua KPK ikut-ikutan bergunjing dengan memberikan penjelasan bahwa KPK sedang tidak melakukan kriminalisasi," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2022.
Teddy mengatakan KPK tak perlu menanggapi pernyataan atau tudingan terhadap penyelidikan kasus ini. Terlebih dikaitkan dengan isu politik yang berkembang.
"KPK adalah lembaga pemberantas korupsi bukan lembaga pemberantas isu dan fitnah, jadi tidak perlu memberikan informasi di luar dari penyelidikan," jelasnya.
Teddy menambahkan KPK fokus saja pada pembuktian jika memang ada dugaan korupsi. Dengan bukti-bukti dan temuan-temuan sudah menjadi klarifikasi yang ampuh.
Baca: KPK Nilai Membuka Temuan Formula E Tidak Tepat |
"Seharusnya tutup mata, mulut dan telinga, fokus pada penyelidikan kasus ini, bukan ikutan latah bermain kata-kata. Fokus pada bukti, bukan persepsi," tutupnya.
Sebelumnya, KPK berencana membuka temuan dalam kasus dugaan rasuah pada penyelenggaraan Formula E di Jakarta kepada publik. Tujuannya, agar tidak ada kabar yang simpang siur dalam penanganan kasus tersebut.
"Kami sedang mempertimbangkan juga bagaimana kalau proses lidik itu kita buka, supaya masyarakat, teman-teman wartawan mengetahui apa sih yang sudah diperoleh KPK," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 3 Oktober 2022.
Keterangan saksi yang sudah diperiksa juga rencananya mau dibuka KPK. Alex yakin pembukaan itu bisa menghilangkan kecurigaan sejumlah kelompok kepada KPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id