Jakarta: Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri memberikan tanggapan terkait persidangan mengenai kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Menurutnya dalam psikologi forensik hal yang merusak dalam proses penegakan hukum adalah keterangan saksi.
“Masyarakat dan praktisi hukum beranggapan keterangan saksi adalah suatu hal yang sangat penting dalam proses pengungkapan kebenaran. Tetapi psikologi forensik justru berpandangan sebaliknya. Yang paling merusak proses penegakan hukum adalah keterangan, pengakuan, kesaksian, atau penyampaian informasi,” kata Reza dalam tayangan Metro TV, Kamis, 20 Oktober 2022.
Persoalannya kata Reza, karena ingatan manusia sangat rentan terfragmentasi dan juga terdistraksi. Salah satu penyebabnya adalah karena kecemasan, perasaan terintimidasi, dan ketakutan. Menurutnya ini yang perlu diantisipasi dalam proses persidangan kasus Brigadir Yosua.
Baca juga: Jaksa Minta Ferdy Sambo Lanjut Diadili
Reza menyebut ada relasi kuasa yang begitu kuat antara Ferdy Sambo yang dapat mempengaruhi alam berpikir dan suasana hati anggotanya, karena dia adalah seorang jenderal bintang dua.
“Satu pihak berpangkat jenderal bintang dua sedangkan pihak satunya anggota polisi dengan pangkat brigadir. Dengan potret sederhana itu saja kita bisa bayangkan bagaimana adanya relasi kuasa yang begitu kuat,” tutur Reza.
Menurut Reza, proses persidangan yang saat ini berlangsung sangat normatif, pertarungan, perdebatan, adu argumentasi dari kedua belah pihak belum sungguh-sungguh berlangsung. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Jakarta: Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri memberikan tanggapan terkait persidangan mengenai kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias
Brigadir J. Menurutnya dalam psikologi forensik hal yang merusak dalam proses penegakan hukum adalah keterangan saksi.
“Masyarakat dan praktisi hukum beranggapan keterangan saksi adalah suatu hal yang sangat penting dalam proses pengungkapan kebenaran. Tetapi psikologi forensik justru berpandangan sebaliknya. Yang paling merusak proses penegakan hukum adalah keterangan, pengakuan, kesaksian, atau penyampaian informasi,” kata Reza dalam tayangan Metro TV, Kamis, 20 Oktober 2022.
Persoalannya kata Reza, karena ingatan manusia sangat rentan terfragmentasi dan juga terdistraksi. Salah satu penyebabnya adalah karena kecemasan, perasaan terintimidasi, dan ketakutan. Menurutnya ini yang perlu diantisipasi dalam proses persidangan kasus Brigadir Yosua.
Baca juga: Jaksa Minta Ferdy Sambo Lanjut Diadili
Reza menyebut ada relasi kuasa yang begitu kuat antara
Ferdy Sambo yang dapat mempengaruhi alam berpikir dan suasana hati anggotanya, karena dia adalah seorang jenderal bintang dua.
“Satu pihak berpangkat jenderal bintang dua sedangkan pihak satunya anggota polisi dengan pangkat brigadir. Dengan potret sederhana itu saja kita bisa bayangkan bagaimana adanya relasi kuasa yang begitu kuat,” tutur Reza.
Menurut Reza, proses persidangan yang saat ini berlangsung sangat normatif, pertarungan, perdebatan, adu argumentasi dari kedua belah pihak belum sungguh-sungguh berlangsung. (
Imanuel Rymaldi Matatula)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)