Jakarta: Saksi sekaligus terdakwa dan mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) Kementerian Sosial Adi Wahyono menyebut mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara panik saat operasi tangkap tangan (OTT). Adi bahkan diminta Juliari pasang badan.
"Saya dipanggil ke kamarnya (Juliari), ada ruang tamu, ada dirjen, saya sendiri dipanggil ke kamar beliau, (Juliari bilang) 'Mas bantu saya mas, jangan libatkan yang lain'," beber Adi mengulang permintaan Juliari di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Selasa, 12 Juli 2021.
Adi dan Juliari saat itu sedang kunjungan kerja ke Malang. Keduanya mendapat kabar penangkapan pejabat pembuat komitmen (PPK) Matheus Joko Santoso oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
(Baca: Juliari Mengaku Baru Tahu Soal Fee Bansos Rp10 Ribu)
Mendengar kabar itu, Juliari langsung mengumpulkan beberapa orang. Adi diminta tutup mulut.
"Dia (Juliari) sangat panik. Kan bagaimana cara saya untuk meng-handle semua perosalan ini? Karena itu melibatkan banyak orang, enggak mungkin saya bisa nutupin semua," ujar Adi.
Adi menyebut Juliari sudah mengetahui penangkapan Matheus bakal menyeret namanya. Politikus PDI Perjuangan itu mencoba segala cara agar tidak terendus KPK.
"Pak Menteri (Juliari) kan tahu kalo beliaunya bersalah. Jadi, orang bersalah, anak buahnya ketangkap, yang nyuruh dia, ya dia panik juga," tutur Adi.
Adi juga mengaku diminta menghilangkan barang bukti. Antara lain laptop dan beberapa catatan.
Jakarta: Saksi sekaligus terdakwa dan mantan pejabat pembuat komitmen (PPK) Kementerian Sosial Adi Wahyono menyebut mantan Menteri Sosial
Juliari Peter Batubara panik saat operasi tangkap tangan (OTT). Adi bahkan diminta Juliari pasang badan.
"Saya dipanggil ke kamarnya (Juliari), ada ruang tamu, ada dirjen, saya sendiri dipanggil ke kamar beliau, (Juliari bilang) 'Mas bantu saya mas, jangan libatkan yang lain'," beber Adi mengulang permintaan Juliari di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Selasa, 12 Juli 2021.
Adi dan Juliari saat itu sedang kunjungan kerja ke Malang. Keduanya mendapat kabar penangkapan pejabat pembuat komitmen (PPK) Matheus Joko Santoso oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK).
(Baca:
Juliari Mengaku Baru Tahu Soal Fee Bansos Rp10 Ribu)
Mendengar kabar itu, Juliari langsung mengumpulkan beberapa orang. Adi diminta tutup mulut.
"Dia (Juliari) sangat panik. Kan bagaimana cara saya untuk meng-handle semua perosalan ini? Karena itu melibatkan banyak orang, enggak mungkin saya bisa nutupin semua," ujar Adi.
Adi menyebut Juliari sudah mengetahui penangkapan Matheus bakal menyeret namanya. Politikus PDI Perjuangan itu mencoba segala cara agar tidak terendus KPK.
"Pak Menteri (Juliari) kan tahu kalo beliaunya bersalah. Jadi, orang bersalah, anak buahnya ketangkap, yang nyuruh dia, ya dia panik juga," tutur Adi.
Adi juga mengaku diminta menghilangkan barang bukti. Antara lain laptop dan beberapa catatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)