Jakarta: Polri memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Lalu Lintas (Lalin) Bhayangkara. Peringatan sekaligus jadi wadah duka cita atas meninggalnya puluhan anggota lalin Polda Metro Jaya karena covid-19.
"Ada 43 anggota kami yang telah gugur terkena covid-19 dan rata-rata mereka berjuang di garis terdepan, baik saat penyekatan maupun pada pelayanan masyarakat," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 23 September 2021.
Baca: 31.969 Jenazah di Jakarta Dimakamakan dengan Protokol Covid-19
Ditlantas Polda Metro Jaya memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga anggota yang gugur. Harapannya, bantuan itu dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Sambodo mengatakan pihaknya juga meluncurkan buku berjudul Berlayar di Tengah Badai. Buku itu sebagai penghargaan kepada anggota yang telah mendedikasikan diri melayani masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Menurut Sambodo, buku itu berisi kisah perjalanan peran Ditlantas Polda Metro Jaya dalam penanganan covid-19. Mulai dari Maret 2020 saat pelaksanaan check point pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan crowd free night atau malam bebas keramaian.
Kemudian, pemeriksaan surat tanda registrasi pekerja (STRP), pemeriksaan swab antigen kepada pemudik, penyekatan pemudik, penyekatan arus balik. Selanjutnya, penerapan ganjil genap (gage) baik di tiga ruas jalan Ibu Kota maupun gage di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur dan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.
"Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya DKI Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi apabila dalam perjalanan pelayanan kami masih ada hal-hal yang sakit hati masyarakat dan masih kurang serta jauh dari kesempurnaan," tutur Sambodo.
Pihaknya akan memperbaiki kekurangan yang terjadi. Dia meminta restu polisi lalu lintas (polantas) ke depan semakin prediktif, responsibilitas, transparansi dan berkeadilan (Presisi).
"Serta dipercaya masyarakat dan semakin terlibat dalam penanganan pandemi covid-19. Kami berusaha untuk tetap semakin dekat dengan masyarakat," ucap Sambodo.
Lebih lanjut, dia menyebut anggota lantas juga turut membantu masyarakat terdampak pandemi covid-19. Mulai dari pemberian 6.000 kantong donor darah,10 ribu paket sembako, dan penggelaran vaksinasi.
Dalam perjalanannya, Sambodo menyebut Korlantas Polri telah membuat berbagai macam aplikasi mengurangi interaksi antara masyarakat dengan anggota. Seperti, tilang elektronik atau e-TLE, SIM Nasional Presisi (SINAR), Samsat Digital Nasional (SIGNAL).
Sambodo mengatakan dengan aplikasi SIGNAL masyarakat tidak perlu datang ke kantor samsat untuk membayar pajak. Kewajiban itu bisa dilakukan secara daring, bukti pengurusan pajak pun akan dikirim ke rumah masing-masing.
"Ada beberapa program lainnya yang berupaya kami tingkatkan transparansi kami dalam pelayanan ke masyarakat dengan cara kurangi interaksi antara petugas dan masyarakat yang dilayani, semua dilakukan dengan sistem online," kata Sambodo.
Jakarta: Polri memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Lalu Lintas (Lalin)
Bhayangkara. Peringatan sekaligus jadi wadah duka cita atas meninggalnya puluhan anggota lalin Polda Metro Jaya karena covid-19.
"Ada 43 anggota kami yang telah gugur terkena
covid-19 dan rata-rata mereka berjuang di garis terdepan, baik saat penyekatan maupun pada pelayanan masyarakat," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 23 September 2021.
Baca:
31.969 Jenazah di Jakarta Dimakamakan dengan Protokol Covid-19
Ditlantas Polda Metro Jaya memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga anggota yang gugur. Harapannya, bantuan itu dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Sambodo mengatakan pihaknya juga meluncurkan buku berjudul Berlayar di Tengah Badai. Buku itu sebagai penghargaan kepada anggota yang telah mendedikasikan diri melayani masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Menurut Sambodo, buku itu berisi kisah perjalanan peran Ditlantas Polda Metro Jaya dalam penanganan covid-19. Mulai dari Maret 2020 saat pelaksanaan
check point pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan
crowd free night atau malam bebas keramaian.
Kemudian, pemeriksaan surat tanda registrasi pekerja (STRP), pemeriksaan
swab antigen kepada pemudik, penyekatan pemudik, penyekatan arus balik. Selanjutnya, penerapan ganjil genap (gage) baik di tiga ruas jalan Ibu Kota maupun gage di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur dan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.
"Kami mohon maaf kepada seluruh
masyarakat, khususnya DKI Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi apabila dalam perjalanan pelayanan kami masih ada hal-hal yang sakit hati masyarakat dan masih kurang serta jauh dari kesempurnaan," tutur Sambodo.