Jakarta: Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mendesak aparat keamanan menindak tegas kelompok Khilafatul Muslimin yang telah membuat kegaduhan di Tanah Air. Organisasi-organisasi lain yang menyebarkan ideologi serupa harus dibubarkan.
"Saya memohon kepada pemerintah, aparat, untuk bertindak tegas. Tidak boleh menoleransi sedikit pun," ujar Said Aqil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022.
Tidak hanya membubarkan, pemerintah dan aparat keamanan harus memusnahkan ideologi yang dibawa dan disebarkan kelompok tersebut. "Karena seringkali, walaupun organisasinya sudah dilarang, dibubarkan, ideologinya masih ada. Itu yang harus kita waspadai," ucapnya.
Said Aqil menegaskan satu-satunya ideologi yang berlaku di Indonesia adalah Pancasila. Pihak-pihak yang masih menentang dan tidak mau menerima itu dipersilakan angkat kaki dari Tanah Air.
"Yang masih mempermasalahkan Pancasila silakan pindah ke Afghanistan, jangan di sini," tegas pria yang baru diangkat sebagai dewan pengarah BPIP itu.
Baca: Khilafatul Muslimin Tak Terdaftar di Kemendagri dan Kemenkumham
Sebagai sosok yang pernah mencicipi kehidupan di Timur Tengah selama lebih dari 13 tahun, Said Aqil mengaku bingung dengan pemikiran masyarakat yang menolak Pancasila dan justru ingin mengadopsi sistem kepemimpinan khilafah. Berkat dasar negara yang digagas Soekarno, kata dia, Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama bisa hidup berdampingan dengan damai.
"Ketika saya jadi Ketua Umum PBNU, tamu-tamu dari Timur Tengah merasa takjub. Indonesia itu adem. Tidak seperti negara mereka yang bisa saja saat jalan menginjak ranjau atau lagi tidur ada bom meledak. Suriah, Irak, Afghanistan, Pakistan, Somalia, Libya seperti itu. Sementara, Indonesia sangat tenang. Ini berkat Pancasila. Kita bebas mengamalkan agama masing-masing," tegas dia.
Jakarta: Mantan Ketua Umum PBNU
Said Aqil Siradj mendesak aparat keamanan menindak tegas kelompok
Khilafatul Muslimin yang telah membuat kegaduhan di Tanah Air. Organisasi-organisasi lain yang menyebarkan
ideologi serupa harus dibubarkan.
"Saya memohon kepada pemerintah, aparat, untuk bertindak tegas. Tidak boleh menoleransi sedikit pun," ujar Said Aqil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022.
Tidak hanya membubarkan, pemerintah dan aparat keamanan harus memusnahkan ideologi yang dibawa dan disebarkan kelompok tersebut. "Karena seringkali, walaupun organisasinya sudah dilarang, dibubarkan, ideologinya masih ada. Itu yang harus kita waspadai," ucapnya.
Said Aqil menegaskan satu-satunya ideologi yang berlaku di Indonesia adalah Pancasila. Pihak-pihak yang masih menentang dan tidak mau menerima itu dipersilakan angkat kaki dari Tanah Air.
"Yang masih mempermasalahkan Pancasila silakan pindah ke Afghanistan, jangan di sini," tegas pria yang baru diangkat sebagai dewan pengarah BPIP itu.
Baca:
Khilafatul Muslimin Tak Terdaftar di Kemendagri dan Kemenkumham
Sebagai sosok yang pernah mencicipi kehidupan di Timur Tengah selama lebih dari 13 tahun, Said Aqil mengaku bingung dengan pemikiran masyarakat yang menolak Pancasila dan justru ingin mengadopsi sistem kepemimpinan khilafah. Berkat dasar negara yang digagas Soekarno, kata dia, Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama bisa hidup berdampingan dengan damai.
"Ketika saya jadi Ketua Umum PBNU, tamu-tamu dari Timur Tengah merasa takjub. Indonesia itu adem. Tidak seperti negara mereka yang bisa saja saat jalan menginjak ranjau atau lagi tidur ada bom meledak. Suriah, Irak, Afghanistan, Pakistan, Somalia, Libya seperti itu. Sementara, Indonesia sangat tenang. Ini berkat Pancasila. Kita bebas mengamalkan agama masing-masing," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)