Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeberkan temuan hasil penyidikan dalam insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang. Ada sikap abai dari pihak match komisioner dalam insiden berdarah itu.
"Bahwa pada H-2 sebelum pertandingan Arema VS Persebaya, match komisioner hanya melakukan pengecekan kondisi stadion, tidak melakukan pengecekan rencana pengamanan," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di kantornya di Jakarta Selatan, Rabu, 2 November 2022.
Beka mengatakan match komisioner hanya mengecek kondisi Stadion Kanjuruhan. Jumlah personel pengamanan pun tidak dilirik.
"Tanggal 30 September 2022 dilakukan technical meeting, namun, security officer hanya menjelaskan mengenai jumlah personel pengamanan," ujar Beka.
Security officer juga tidak memberikan penjelasan kepada match komisioner soal upaya pengamanan. Utamanya soal lokasi para personel kepolisian di dalam dan luar stadion.
"Security officer tidak menjelaskan secara detail terkait penempatan petugas pengamanan, rencana evakuasi, dan mekanisme dari pihak TNI-Polri, terkait tidak ada penjelasan terkait boleh tidaknya Brimob masuk ke dalam personel pengamanan," ucap Beka.
Security officer hanya menjelaskan soal total personel pengamanan pertandingan. Total, ada 2.032 anggota TNI-Polri yang mengamankan pertandingan itu.
"Hanya bicara soal jumlah personelnya untuk pengamanan, tidak menjelaskan bagaiman tugasnya maupun skenario yang lainnya," tutur Beka.
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (
Komnas HAM) membeberkan temuan hasil penyidikan dalam insiden berdarah di
Stadion Kanjuruhan, Malang. Ada sikap abai dari pihak
match komisioner dalam insiden berdarah itu.
"Bahwa pada H-2 sebelum pertandingan
Arema VS Persebaya,
match komisioner hanya melakukan pengecekan kondisi stadion, tidak melakukan pengecekan rencana pengamanan," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di kantornya di Jakarta Selatan, Rabu, 2 November 2022.
Beka mengatakan
match komisioner hanya mengecek kondisi Stadion Kanjuruhan. Jumlah personel pengamanan pun tidak dilirik.
"Tanggal 30 September 2022 dilakukan
technical meeting, namun,
security officer hanya menjelaskan mengenai jumlah personel pengamanan," ujar Beka.
Security officer juga tidak memberikan penjelasan kepada
match komisioner soal upaya pengamanan. Utamanya soal lokasi para personel kepolisian di dalam dan luar stadion.
"
Security officer tidak menjelaskan secara detail terkait penempatan petugas pengamanan, rencana evakuasi, dan mekanisme dari pihak TNI-Polri, terkait tidak ada penjelasan terkait boleh tidaknya Brimob masuk ke dalam personel pengamanan," ucap Beka.
Security officer hanya menjelaskan soal total personel pengamanan pertandingan. Total, ada 2.032 anggota TNI-Polri yang mengamankan pertandingan itu.
"Hanya bicara soal jumlah personelnya untuk pengamanan, tidak menjelaskan bagaiman tugasnya maupun skenario yang lainnya," tutur Beka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)