Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran. Dok. Humas DKI
Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran. Dok. Humas DKI

Pengamat: Cara Komunikasi Kapolda Metro Jaya Berbasis Solusi untuk Masyarakat

Achmad Zulfikar Fazli • 18 Agustus 2022 13:03
Jakarta: Pengamat sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengatakan pola komunikasi yang dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran tidak hanya bertujuan untuk menaikkan citra. Hal itu diungkapkan Devie usai melakukan riset terhadap program komunikasi yang dilakukan sejumlah instansi, termasuk Polda Metro Jaya.
 
“Yang menarik adalah, program yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya bukan semata program komunikasi yang bertujuan untuk mengangkat reputasi atau membentuk citra semata, namun program komunikasi yang dilakukan berbasis solusi nyata untuk masyarakat,” kata Devie kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
 
Devie mencontohkan program patroli perintis presisi Polda Metro Jaya. Menurut dia, program tersebut bertujuan mencegah perilaku-perilaku atau tindakan kejahatan yang ada di tengah masyarakat.

“Hal ini dilakukan berbasis kebutuhan nyata masyarakat menginginkan rasa aman dan nyaman dalam kesehariannya,” ujar Devie.
 
Founder KlinikDigital.org ini mengakui, kepiawaian Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengintegrasikan praktik patroli yang dilakukan secara sporadis oleh jajaran di kewilayahan menjadi satu kesatuan dan dibekali dengan sejumlah materi terkait HAM, perspektif komunikasi, psikologi massa, dan sebagainya.
 
“Bukan hanya materi teknis tentang kepolisian. Dengan tujuan memastikan bahwa potensi-potensi yang ada di lapangan bisa dicegah sedini mungkin. Misalnya ada kerumunan yang berpotensi tawuran dan balap liar atau tindakan yang bisa berujung timbulnya kriminalitas dapat dicegah lebih awal dengan kehadiran tim patroli presisi,” beber dia.
 

Baca: Ini Kata Polri Soal Pemeriksaan Kapolda Metro Terkait Kasus Brigadir J


Devie memaparkan dari hasil risetnya, selain patroli perintis presisi, Kapolda Metro memperkuat dengan program 'Ada Polisi' yang mengedepankan komunikasi langsung kepada masyarakat melalui personel Binmas. Tujuannya, mengeliminir potensi kejahatan di tengah masyarakat.
 
“Hasil studi menunjukkan ada penurunan, misalnya dalam konteks tawuran semenjak ada patroli presisi dan 'Ada Polisi' berjalan,” ungkap Devie.
 
Dari semua program yang dibuat itu, kata Devie, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menggunakan media sosial untuk megomunikasikan kepada publik. Cara ini dianggap optimal.
 
“Yang menarik adalah, pola komunikasi melalui akun @kapoldametrojaya apa yang disampaikan dalam komunikasinya tersebut selalu berbasis gerakan yang memang bertujuan menyelesaikan persoalan masyarakat,” ujar Devie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan