Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (Foto: MI/Susanto)
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (Foto: MI/Susanto)

Aliran Dana Teroris Asia Tenggara Ditelusuri

Kautsar Widya Prabowo • 24 Juli 2019 10:20
Jakarta: Polri terus mendalami aliran dana yang mengalir ke otak serangan terorisme Indonesia hingga Filipina, Saefulah alias Chaniago. Saefulah yang merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Asia Tenggara diketahui menerima dana Rp413.169.857 untuk menjalankan aksi.
 
"(Berkoordinasi) dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga beberapa negara untuk melacak aliran dana," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada Medcom.id, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019.
 
Dedi tak menampik masih ada warga negara Indonesia (WNI) yang ikut menyumbangkan dananya untuk operasi teroris di bawah komando Saefulah. Pada awal Mei lalu, Densus 88 Antiteror menngkap satu terduga teroris JAD Bekasi Amir yang merupakan salah satu donatur.

"Ya (potensi WNI sebagai penyandang dana) sedang didalami dulu. Karena masih ada beberapa DPO (daftar pencari orang) yang ada di dalam maupun luar negeri," jelasnya.
 
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Filipina WNI
 
Polri berharap keterlibatan PPATK juga membuka peran warga negara asing (WNA) di lima negara yang ditengarai menyumbang dana. Lima negara tersebut ialah Trinidad dan Tobago, Maladewa, Jerman, Venezuela dan Malaysia.
 
"Mereka kelompok ISIS yang ada di negara-negara tersebut," tutur Dedi.
 
Uang yang terkumpul diketahui dikirim melalui Western Union sejak Maret 2016 hingga September 2017. Uang digunakan Saefulah melancarkan teror di Sibolga, Sumatera Utara hingga Gereja Katolik di Filipina. Saefulah juga menggunakan dana itu untuk membeli senjata hingga membiayai anggota ke Khorasan, Afganistan.
 
Dedi menyebut Polri telah berkoordinasi dengan kepolisian negara-negara sahabat mengejar Saefulah. Saat ini Saefulah terpantau berada di Khorasan, Afganistan, pascakekalahan ISIS di Suriah.
 
Polri intens berkoordinasi dengan sejumlah negara sahabat untuk menangkap Saefulah. Kerja sama dilakukan dengan Polisi Diraja Malaysia, Filipina hingga Afganistan.
 
"Termasuk beberapa negara lain seperti Amerika Serikat dan sebagainya," ucap Dedi.
 
Baca juga: Polisi Buru JAD
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan