Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan penyelidikan tindak pidana tidak boleh asal. Penyidik perlu mengantongi alat bukti.
"Ini proses pidana, semuanya berporses kita selalu menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. Kalau alat bukti semua dikumpulkan," kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Desember 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut dia, penyidik harus teliti dalam proses penyelidikan. Ketika dua alat bukti terpenuhi, baru kasus naik ke tahap penyidikan dan penetapan tersangka.
"Ini harus dipahami, penyidik independen dan tak bisa terintervensi, semua memiliki konsekuensi hukum," ungkap jenderal bintang dua itu.
Baca: Polisi Masih Ragukan Bripda Randy Perkosa NRW
Bripda Randy ditetapkan tersangka setelah diduga menjadi dalang kematian NRW. Dia dipersangkakan Pasal 348 KUHP tentang Aborsi jo Pasal 55 KUHP tentang Menyuruh Melakukan Tindak Pidana, dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan penjara.
Selain itu, Bripda Randy juga akan menjalani sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri (KKEP). Anggota Polres Kabupaten Pasuruan itu terancam sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
NRW ditemukan tewas di dekat makam ayahnya usai menenggak racun. Korban depresi usai menjalin hubungan dengan oknum anggota polisi bernama Bripda Randy Bagus Hari Sasongko.
NRW diketahui berpacaran dengan oknum polisi yang bertugas di Polres Pasuruan itu sejak 2019. Mereka awalnya bertemu dan berkenalan dalam suatu acara di Malang, lalu sepakat berpacaran. Korban dan pacarnya Randy Bagus Hari Sasongko diketahui berhubungan badan dari 2020 hingga 2021.
Kasus kematian, NRW, trending di Twitter dengan tagar #savenoviawidyasari. Saat ini,cuitan tentang kematian mahasiswi Sastra Inggris Universitas Brawijaya ini sudah lebih dari 127.000 dicuit ulang. Dalam cuitannya akun sugarbaby, ada nama Rendy yang disebut menjadi dalang korban bunuh diri.
Curhatan Novia yang diunggah di media sosial direspons beragam oleh warganet. Ada yang sedih, prihatin, hingga geram penuh emosi. Dalam curhatannya, mahasiswi Universitas Brawijaya Malang ini depresi lantaran menjadi korban penganiayaan keluarga, pacar, hingga pemerkosaan.