Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran/Dok Humas DKI.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran/Dok Humas DKI.

Populer Nasional: Terduga Teroris Pakai Istilah Takjil Hingga AHY Pertanyakan Ideologi Moeldoko

Achmad Zulfikar Fazli • 30 Maret 2021 07:00
Jakarta: Pemberitaan seputar penangkapan teroris di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat; dan Condet, Jakarta Timur, menjadi yang terpopuler di Kanal Nasional Medcom.id pada Senin, 29 Maret 2021. Polisi baru mengungkap istilah yang digunakan terduga teroris di Bekasi dan Condet, terutama pada bahan pembuatan bom.
 
"Mereka mengistilahkan bahan peledak dengan takjil," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 29 Maret 2021.
 
Hal itu terbongkar saat Fadil membeberkan peran masing-masing tersangka. Salah satu tersangka BS, 43, mengetahui cara membuat bahan peledak.

Dia selalu berkomunikasi dengan NAJ, terduga teroris yang masih diburu. Komunikasi itu terkait cara pembuatan bahan peledak.
 
"Setelah (bahan peledak) dicampurkan akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," ujar Fadil.
 
Baca: 4 Terduga Teroris Pakai Istilah Takjil untuk Bahan Peledak
 
Isu lainnya yang menarik perhatian pembaca setia Kanal Nasional Medcom.id, yakni soal kisruh Partai Demokrat. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat geram dengan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terkait ideologi partai.
 
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempertanyakan maksud Moeldoko yang menyebut adanya pertarungan ideologi di internal partainya. AHY menegaskan ideologi partainya hanya satu, yakni sesuai dengan Pancasila.
 
"Kami juga patut bertanya, apa sebenarnya ideologi yang dianut oleh KSP Moeldoko? Apakah ideologi yang sifatnya memecah belah, melalui fitnah keji, yang tidak bertanggung jawab? Tolong dijawab," kata AHY di Gedung Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin, 29 Maret 2021.
 
AHY tidak mau asal tuduh soal ideologi yang dianut Moeldoko. Menurut dia, hal itu hanya bisa dijawab langsung oleh Moeldoko.
 
AHY menilai pernyataan Moeldoko yang ingin meluruskan tarikan ideologi Partai Demokrat salah kaprah. Sebab, ideologi partai berlambang bintang mercy itu sudah benar dan tidak perlu diubah.
 
Masih seputar polemik Partai Demokrat, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan meminta Moeldoko berhenti mengurusi partai yang resmi berdiri pada 2003 itu. Hinca menilai Moeldoko tidak tahu apa pun tentang Partai Demokrat.
 
"Anda (Moeldoko) tidak mengerti partai ini. Kami yang mengerti," tutur Hinca di Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 29 Maret 2021.
 
Baca: AHY Pertanyakan Ideologi Moeldoko
 
Dia pun menantang Moeldoko menyanyikan mars Partai Demokrat. Pasalnya, mars partai wajib dipahami seluruh kader Demokrat.
 
Informasi seputar penangkapan terorisme dan polemik Partai Demokrat akan terus diperbarui di Kanal Nasional Medcom.id. Klik di sini untuk mengetahui informasi-informasi lainnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan