Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). MI
Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). MI

Penyuap Edhy Prabowo Diadili Hari Ini

Fachri Audhia Hafiez • 11 Februari 2021 10:05
Jakarta: Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP), Suharjito, akan menjalani sidang pembacaan dakwaan dari jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Suharjito merupakan penyuap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam kasus suap izin ekspor benih lobster atau benur.
 
Informasi laman resmi sistem informasi penelusuran perkara, sidang itu akan digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis siang, 11 Februari 2021. Perkara nomor 7/Pid.Sus-TPK/2021/PN Jkt.Pst itu sudah didaftarkan ke peradilan sejak 4 Februari 2021.
 
Suharjito akan didakwa dengan dua pasal, yakni Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.

Baca: Jadi Eksportir Benur, Stafsus Edhy Prabowo Pakai Perusahaan Orang Lain
 
Perkara ini menjerat sejumlah tersangka termasuk Suharjito dan Edhy Prabowo. Mereka dijerat kasus dugaan korupsi terkait dengan perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.
 
Sebanyak enam tersangka diduga menerima suap. Mereka ialah Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri dan Andreau Pribadi Misanta, pengurus PT ACK Siswadi, istri Staf Menteri KP Ainul Faqih, Amiril Mukminin, serta Edhy Prabowo.
 
Suharjito diduga sebagai pemberi suap. Dia diduga menyuap Edhy agar memuluskan PT DPP mendapat izin ekspor benih lobster oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan