Jakarta: Disaster Victim Identification (DVI) Polri memastikan terus mengidentifikasi jenazah penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Proses tersebut dilakukan hingga Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyetop operasi pencarian.
"Setelah nanti dihentikan Basarnas, kami shut down. Artinya kami akan memfokuskan pada pemeriksaan di postmortem dan pemeriksaan di laboratorium DNA forensik," kata Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 19 Januari 2021.
Tim DVI Polri, lanjut dia, juga akan menentukan status jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang tak teridentifikasi. Tim DVI Polri akan merundingkan hal itu bersama pemangku kepentingan lainnya.
Baca: Jasad Pramugari Korban Sriwijaya Air SJ-182 Teridentifikasi
Hery juga mengakui ada kendala selama menjalankan proses tersebut. Pertama, terkait operasi tim DVI yang sangat berkaitan dengan stakeholder yang lain.
"Kami sangat tergantung dengan hasil yang didapatkan di fase 1 atau di posko Jakarta International Container Terminal (JICT) 2," ujar Hery.
Kendala lainnya yakni operasi itu dilakukan di masa pandemi covid-19. Tim DVI berusaha supaya kegiatan identifikasi tak menimbulkan klaster baru penularan covid-19.
"Karena kita menghindari kerumunan jadi kemampuan kami melakukan pemeriksaan tidak kami laksanakan secara full (meja pemeriksaan). Dari 20 meja hanya 4 yang kami gunakan," ujar dia.
Total, 40 jenazah berhasil teridentifikasi Tim DVI Polri. Teranyar enam korban berhasil teridentifikasi pada Selasa, 19 Januari 2021. Mereka ialah Grislend Gloria Natalies, Kolisun, Faisal Rahman, Andi Syifa Kamila, Shinta, dan Mulyadi.
Jakarta: Disaster Victim Identification (DVI) Polri memastikan terus mengidentifikasi jenazah penumpang pesawat
Sriwijaya Air SJ-182. Proses tersebut dilakukan hingga Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyetop operasi pencarian.
"Setelah nanti dihentikan Basarnas, kami
shut down. Artinya kami akan memfokuskan pada pemeriksaan di postmortem dan pemeriksaan di laboratorium DNA forensik," kata Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 19 Januari 2021.
Tim DVI Polri, lanjut dia, juga akan menentukan status jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang tak teridentifikasi. Tim DVI Polri akan merundingkan hal itu bersama pemangku kepentingan lainnya.
Baca: Jasad Pramugari Korban Sriwijaya Air SJ-182 Teridentifikasi
Hery juga mengakui ada kendala selama menjalankan proses tersebut. Pertama, terkait operasi tim DVI yang sangat berkaitan dengan stakeholder yang lain.
"Kami sangat tergantung dengan hasil yang didapatkan di fase 1 atau di posko Jakarta International Container Terminal (JICT) 2," ujar Hery.
Kendala lainnya yakni operasi itu dilakukan di masa pandemi covid-19. Tim DVI berusaha supaya kegiatan identifikasi tak menimbulkan klaster baru penularan covid-19.
"Karena kita menghindari kerumunan jadi kemampuan kami melakukan pemeriksaan tidak kami laksanakan secara full (meja pemeriksaan). Dari 20 meja hanya 4 yang kami gunakan," ujar dia.
Total, 40 jenazah berhasil teridentifikasi Tim DVI Polri. Teranyar enam korban berhasil teridentifikasi pada Selasa, 19 Januari 2021. Mereka ialah Grislend Gloria Natalies, Kolisun, Faisal Rahman, Andi Syifa Kamila, Shinta, dan Mulyadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)