medcom.id, Jakarta: Jaksa Penuntut Umum pada KPK membeberkan rekaman telepon antara Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan Kepala Perum Bulog Divre Sumatera Barat Benhur Ngkaim. Djarot memerintahkan Benhur mengatur agar perusahaan teman eks Ketua DPD RI Irman Gusman menjadi penyalur gula impor.
Dalam sambungan telepon, Djarot menyebut ada titipan dari Irman Gusman supaya saat penyaluran gula perusahaan teman Irman, CV Semesta Berjaya yang dimiliki Memi menjadi pihak yang menyalurkan. Saat itu Benhur mengaku kalau gula belum masuk ke Padang sehingga harus diambil dari Medan atau Jakarta.
Berikut rekaman percakapan Djarot dengan Benhur:
D: Dari pak Irman Gusman
B: siap
D: Itu ada pengusaha di padang bu Meme
B: Oh siap. Siap.
D: Katanya kenal pak Benhur juga.
B: siap
D: Nah.
B: Siap. Itu mitra kita pak
D: Oh mitra. Dia bilang nanti kalau ada gula, dia kepingin juga bisa ikut nyalurkan
B: Siap. Siap
D: Nah itu Pak Benhur kalo memang benar orang itu pengusaha mitra kita tolong apa. Ada gula yg masuk Padang ga yaa?
B: Eh tapi saya sudah lapor ke pak Wahyu kemarin pak sama pak Fajri. Kalau sudah masuk beliau rencana minta 3000 ton, Pak
D: Bu Memi?
B: Siap. Siap,"
Nantinya, ketika gula 3000 ton untuk keperluan per bulan masuk. Benhur bakal menyalurkan pada perusahaan Memi.
Pemilik CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto (kiri) dan istrinya Memi (kanan) bersiap menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (8/11). Foto: Sigid Kurniawan/Antara.
Dalam sambungan telepon, Djarot juga meminta Benhur melaporkan bila ada kendala yang membuat perusahaan Memi tidak bisa mendapat penyaluran.
"D: Oh ya wis. Ya udah nanti kalo misalnya, intinya saya kepingin itu dikasih lah. Hanya nanti kalau misalnya ada hambatan, baik dari pak Fajri, atau pak Wahyu, atau teman-teman tadi kasih tahu saya ya.
B: Siap. Siap,"
Benhur yang dikonfirmasi soal sambungan telepon itu membenarkan. Dia mengaku menjalankan permintaan karena perintah dari Irman.
"Karena titipan (titipan Irman), jadi kami laksanakan," ujar Benhur.
Baca: Alokasi Gula Irman tak Sesuai Peruntukan
Di kesempatan yang sama, Djarot mengaku meminta Benhur melaporkan kalau ada hambatan yang terjadi dalam penyaluran sebagai salah satu kontrol pada anak buah. Dia ingin penyaluran gula berjalan dengan baik dan lancar.
"Kontrol pekerjaan anak-anak di dalam kondisi yang berbeda sering di bawah tidak sesuai dengan kenyataan yang ada," ujar Djarot.
medcom.id, Jakarta: Jaksa Penuntut Umum pada KPK membeberkan rekaman telepon antara Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan Kepala Perum Bulog Divre Sumatera Barat Benhur Ngkaim. Djarot memerintahkan Benhur mengatur agar perusahaan teman eks Ketua DPD RI Irman Gusman menjadi penyalur gula impor.
Dalam sambungan telepon, Djarot menyebut ada titipan dari Irman Gusman supaya saat penyaluran gula perusahaan teman Irman, CV Semesta Berjaya yang dimiliki Memi menjadi pihak yang menyalurkan. Saat itu Benhur mengaku kalau gula belum masuk ke Padang sehingga harus diambil dari Medan atau Jakarta.
Berikut rekaman percakapan Djarot dengan Benhur:
D: Dari pak Irman Gusman
B: siap
D: Itu ada pengusaha di padang bu Meme
B: Oh siap. Siap.
D: Katanya kenal pak Benhur juga.
B: siap
D: Nah.
B: Siap. Itu mitra kita pak
D: Oh mitra. Dia bilang nanti kalau ada gula, dia kepingin juga bisa ikut nyalurkan
B: Siap. Siap
D: Nah itu Pak Benhur kalo memang benar orang itu pengusaha mitra kita tolong apa. Ada gula yg masuk Padang ga yaa?
B: Eh tapi saya sudah lapor ke pak Wahyu kemarin pak sama pak Fajri. Kalau sudah masuk beliau rencana minta 3000 ton, Pak
D: Bu Memi?
B: Siap. Siap,"
Nantinya, ketika gula 3000 ton untuk keperluan per bulan masuk. Benhur bakal menyalurkan pada perusahaan Memi.
Pemilik CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto (kiri) dan istrinya Memi (kanan) bersiap menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (8/11). Foto: Sigid Kurniawan/Antara.
Dalam sambungan telepon, Djarot juga meminta Benhur melaporkan bila ada kendala yang membuat perusahaan Memi tidak bisa mendapat penyaluran.
"D: Oh ya wis. Ya udah nanti kalo misalnya, intinya saya kepingin itu dikasih lah. Hanya nanti kalau misalnya ada hambatan, baik dari pak Fajri, atau pak Wahyu, atau teman-teman tadi kasih tahu saya ya.
B: Siap. Siap,"
Benhur yang dikonfirmasi soal sambungan telepon itu membenarkan. Dia mengaku menjalankan permintaan karena perintah dari Irman.
"Karena titipan (titipan Irman), jadi kami laksanakan," ujar Benhur.
Baca: Alokasi Gula Irman tak Sesuai Peruntukan
Di kesempatan yang sama, Djarot mengaku meminta Benhur melaporkan kalau ada hambatan yang terjadi dalam penyaluran sebagai salah satu kontrol pada anak buah. Dia ingin penyaluran gula berjalan dengan baik dan lancar.
"Kontrol pekerjaan anak-anak di dalam kondisi yang berbeda sering di bawah tidak sesuai dengan kenyataan yang ada," ujar Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)