Jakarta: Isu perang bintang di institusi Polri dinilai ada hikmahnya. Niat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersih-bersih Korps Bhayangkara jadi lebih mudah.
"Tidak perlu capek-capek lagi karena mereka saling buka-bukaan," kata pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Ngeri! Ada "Perang Bintang" di Polri?’ Minggu, 13 November 2022.
Bambang menyinggung kasus teranyar, yakni pernyataan Ismail Bolong. Ismail membahas dugaan koordinasi pertambangan ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Jadi bersyukur muncul video Ismail Bolong," ujar dia.
Bambang juga menyoroti video bantahan Ismail atas videonya sendiri. Menurut Bambang, video bantahannya justru membenarkan ada dugaan tersebut.
"Di video kedua ada keterangan waktu Februari, ini kan membenarkan ada pemeriksaan," tutur dia.
Bambang menyebut tugas berikutnya ialah mencari sosok yang mengintimidasi Ismail. Sehingga, Ismail sampai perlu membuat video bantahan.
Sebelumnya, viral beredar pengakuan Aiptu Ismail Bolong terkait dugaan back up atau koordinasi pertambangan ilegal di Kaltim oleh petinggi kepolisian. Dalam video viral tersebut, Aiptu Ismail Bolong mengaku mengepul dan menjual batu bara ilegal tanpa izin usaha penambangan (IUP) di wilayah hukum Kalimantan Timur.
"Keuntungan yang saya peroleh dari pengepulan dan penjualan batu bara berkisar sekitar Rp5 sampai Rp10 miliar dengan setiap bulannya," kata Ismail Bolong dalam videonya.
Jakarta: Isu perang bintang di institusi
Polri dinilai ada hikmahnya. Niat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersih-bersih Korps Bhayangkara jadi lebih mudah.
"Tidak perlu capek-capek lagi karena mereka saling buka-bukaan," kata pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Ngeri! Ada "Perang Bintang" di Polri?’ Minggu, 13 November 2022.
Bambang menyinggung kasus teranyar, yakni pernyataan Ismail Bolong. Ismail membahas dugaan koordinasi pertambangan ilegal di
Kalimantan Timur (Kaltim).
"Jadi bersyukur muncul video Ismail Bolong," ujar dia.
Bambang juga menyoroti video bantahan Ismail atas videonya sendiri. Menurut Bambang, video bantahannya justru membenarkan ada dugaan tersebut.
"Di video kedua ada keterangan waktu Februari, ini kan membenarkan ada pemeriksaan," tutur dia.
Bambang menyebut tugas berikutnya ialah mencari sosok yang mengintimidasi Ismail. Sehingga, Ismail sampai perlu membuat video bantahan.
Sebelumnya, viral beredar pengakuan Aiptu Ismail Bolong terkait dugaan
back up atau koordinasi pertambangan ilegal di Kaltim oleh petinggi
kepolisian. Dalam video viral tersebut, Aiptu Ismail Bolong mengaku mengepul dan menjual batu bara ilegal tanpa izin usaha penambangan (IUP) di wilayah hukum Kalimantan Timur.
"Keuntungan yang saya peroleh dari pengepulan dan penjualan batu bara berkisar sekitar Rp5 sampai Rp10 miliar dengan setiap bulannya," kata Ismail Bolong dalam videonya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)