Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bakal memeriksa Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin terkait kerangkeng manusia di rumahnya, besok, 7 Februari 2022. Pemeriksaan Terbit dibantu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Insyallah besok Senin (Terbit diperiksa). Koordinasi dengan KPK sangat bagus," Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema 'Mafia Kuat di Kerangkeng Langkat?', Minggu, 5 Februari 2022.
Taufan mengatakan pemeriksaan bakal dilakukan di Gedung Merah Putih KPK. Komnas HAM sudah mempersiapkan banyak pertanyaan terkait temuan kerangkeng manusia untuk Terbit.
Baca: Polemik Kerangkeng Manusia di Langkat, LPSK: Diksi Rehabilitasi Kurang Tepat
Selain itu, Taufan bakal meminta keterangan KPK terkait materi yang bersinggungan dengan kerangkeng manusia di rumah Terbit. Sebab, keterangan Terbit agak berbeda.
"Misalnya, saya lihat di satu tayangan video, dia mengatakan sudah ribuan yang mengalami, dalam bahasa dia pembinaan. Dia bahkan katakan ini bukan rehabilitasi, ini pembinaan. Terminologinya lain lagi," ujar Taufan.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mempertanyakan fungsi kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. LPSK meragukan fasilitas itu dibuat untuk rehabilitasi ilegal pecandu narkoba.
"Jadi, soal penggunaan diksi rehabilitasi itu menurut kami kurang tepat karena memang dari soal bangunan yang berbentuk penjara, kemudian dari soal pembinaannya tidak ada," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema 'Mafia Kuat di Kerangkeng Langkat?', Minggu, 5 Februari 2022.
Edwin mengatakan kerangkeng itu berbeda dari tempat rehabilitasi pecandu narkoba. LPSK juga tidak menemukan kegiatan yang biasa dilakukan di fasilitas rehabilitasi narkoba dalam kerangkeng itu.
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (
Komnas HAM) bakal memeriksa Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin terkait kerangkeng manusia di rumahnya, besok, 7 Februari 2022. Pemeriksaan Terbit dibantu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Insyallah besok Senin (Terbit diperiksa). Koordinasi dengan KPK sangat bagus," Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam diskusi
Crosscheck by Medcom.id dengan tema 'Mafia Kuat di Kerangkeng Langkat?', Minggu, 5 Februari 2022.
Taufan mengatakan pemeriksaan bakal dilakukan di Gedung Merah Putih
KPK. Komnas HAM sudah mempersiapkan banyak pertanyaan terkait temuan kerangkeng manusia untuk Terbit.
Baca:
Polemik Kerangkeng Manusia di Langkat, LPSK: Diksi Rehabilitasi Kurang Tepat
Selain itu, Taufan bakal meminta keterangan KPK terkait materi yang bersinggungan dengan kerangkeng manusia di rumah Terbit. Sebab, keterangan Terbit agak berbeda.
"Misalnya, saya lihat di satu tayangan video, dia mengatakan sudah ribuan yang mengalami, dalam bahasa dia pembinaan. Dia bahkan katakan ini bukan rehabilitasi, ini pembinaan. Terminologinya lain lagi," ujar Taufan.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mempertanyakan fungsi kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat
Terbit Rencana Perangin Angin. LPSK meragukan fasilitas itu dibuat untuk rehabilitasi ilegal pecandu narkoba.
"Jadi, soal penggunaan diksi rehabilitasi itu menurut kami kurang tepat karena memang dari soal bangunan yang berbentuk penjara, kemudian dari soal pembinaannya tidak ada," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema 'Mafia Kuat di Kerangkeng Langkat?', Minggu, 5 Februari 2022.
Edwin mengatakan kerangkeng itu berbeda dari tempat rehabilitasi pecandu narkoba. LPSK juga tidak menemukan kegiatan yang biasa dilakukan di fasilitas rehabilitasi narkoba dalam kerangkeng itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)