medcom.id, Jakarta: Sidang kasus Jessica Kumala Wongso sudah lama menyedot perhatian publik. Bangku di ruang sidang Koesoemah Atmadja 1 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tempat Jessica diadili, tak pernah kosong pengunjung.
Jessica didakwa membunuh temannya sendiri, Wayan Mirna Salihin. Kasusnya meledak karena dugaan pembunuhan dilakukan menggunakan racun bernama Sianida. Hingga saat ini, kasus Jessica tak kunjung selesai.
Sekira pukul 08.30 WIB, pengunjung mulai menyesaki ruang sidang. Mereka berasal dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, ahli hukum pidana, hingga warga biasa. Mereka menonton sidang karena penasaran siapa pelaku yang meracun Mirna.
Situasi pengunjung sidang Jessica Kumala Wongso di luar persidangan, PN Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016). Foto: Metrotvnews.com/Wanda Indana
Jennifer, 19, pengunjung, mengaku hadir di persidangan Jessica karena merasa penasaran. Menurut mahasiswa salah satu universitas di Tangerang Selatan, ini sidang Jessica banyak mengulur waktu.
"Sidangnya seru sekaligus bikin geregetan," kata Jennifer kepada Metrotvnews.com di PN Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).
(Baca juga: Pintu Maaf Sudah Tertutup Buat Jessica?)
Jennifer mengaku sebel saat persidangan ke-18 ketika pihak Jessica menghadirkan ahli patologi Beng Beng Ong dari Queensland University, Australia. Waktu itu, kata Jennifer, Jaksa mengulur-ulur waktu dengan memberikan pertanyaan tidak substantif.
"Seharusnya fokus bertanya penyebab kematian Mirna, jaksa malah nanya apakah ahli tahu aturan-aturan yang ada di Indonesia," imbuh mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik ini.
Nia, pengunjung sidang lainnya, mengaku sidang Jessica terlalu berlarut-larut. Dia menduga, sidang Jessica karena keluarga korban dan pelaku bukan orang berkantong cekak.
"Kemarin ada seorang ibu tewas karena sianida, kasusnya sehari selesai. Kalau kasus ini panjang, ya karena itu (kaya). Keluarga mereka bukan public figure, bukan artis, bukan siapa-siapa, mereka orang biasa," ungkap dia.
(Baca juga: Jessica tak Pernah Temui Keluarga Mirna)
Nia mengaku mengikuti sedari awal perkembangan kasus Jessica. Semakin ke belakang, sidang Jessica semakin membingungkan. Dia mengaku, banyak prilaku Jessica yang janggal, namun di sisi lain, keterangan ahli dari pihak Jessica seakan membantah sangkaan jaksa.
"Dari awal orang sudah pasti mikirnya Jessica pembunuhnya. Tapi semakin ke belakang, kayaknya Jessica bukan pembunuhnya. Apalagi ahli yang kemarin bilang, Jessica mati bukan karena sianida," ujar dia.
Pengunjung lainnya, Nur, 36, mengaku sengaja hadir di persidangan kasus Jessica karena penasaran. Ibu rumah tangga itu mengaku ingin melihat langsung jalannya proses persidangan. "Cuma sebentar saja di dalam, enggak dapat kursi, penuh. Penasaran saja, kenapa kasusnya lama sekali," ujarnya.
Pantauan Metrotvnews.com, Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mendapat pengawalan dari kepolisian. Sekira lima personil polisi tampak berjaga di ruang sidang temat Jessica duduk di kursi pesakitan. Sementara sekira enam personel polisi berjaga di teras gedung pengadilan.
medcom.id, Jakarta: Sidang kasus Jessica Kumala Wongso sudah lama menyedot perhatian publik. Bangku di ruang sidang Koesoemah Atmadja 1 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tempat Jessica diadili, tak pernah kosong pengunjung.
Jessica didakwa membunuh temannya sendiri, Wayan Mirna Salihin. Kasusnya meledak karena dugaan pembunuhan dilakukan menggunakan racun bernama Sianida. Hingga saat ini, kasus Jessica tak kunjung selesai.
Sekira pukul 08.30 WIB, pengunjung mulai menyesaki ruang sidang. Mereka berasal dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, ahli hukum pidana, hingga warga biasa. Mereka menonton sidang karena penasaran siapa pelaku yang meracun Mirna.
Situasi pengunjung sidang Jessica Kumala Wongso di luar persidangan, PN Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016). Foto: Metrotvnews.com/Wanda Indana
Jennifer, 19, pengunjung, mengaku hadir di persidangan Jessica karena merasa penasaran. Menurut mahasiswa salah satu universitas di Tangerang Selatan, ini sidang Jessica banyak mengulur waktu.
"Sidangnya seru sekaligus bikin geregetan," kata Jennifer kepada
Metrotvnews.com di PN Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).
(
Baca juga: Pintu Maaf Sudah Tertutup Buat Jessica?)
Jennifer mengaku sebel saat persidangan ke-18 ketika pihak Jessica menghadirkan ahli patologi Beng Beng Ong dari Queensland University, Australia. Waktu itu, kata Jennifer, Jaksa mengulur-ulur waktu dengan memberikan pertanyaan tidak substantif.
"Seharusnya fokus bertanya penyebab kematian Mirna, jaksa malah nanya apakah ahli tahu aturan-aturan yang ada di Indonesia," imbuh mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik ini.
Nia, pengunjung sidang lainnya, mengaku sidang Jessica terlalu berlarut-larut. Dia menduga, sidang Jessica karena keluarga korban dan pelaku bukan orang berkantong cekak.
"Kemarin ada seorang ibu tewas karena sianida, kasusnya sehari selesai. Kalau kasus ini panjang, ya karena itu (kaya). Keluarga mereka bukan public figure, bukan artis, bukan siapa-siapa, mereka orang biasa," ungkap dia.
(
Baca juga: Jessica tak Pernah Temui Keluarga Mirna)
Nia mengaku mengikuti sedari awal perkembangan kasus Jessica. Semakin ke belakang, sidang Jessica semakin membingungkan. Dia mengaku, banyak prilaku Jessica yang janggal, namun di sisi lain, keterangan ahli dari pihak Jessica seakan membantah sangkaan jaksa.
"Dari awal orang sudah pasti mikirnya Jessica pembunuhnya. Tapi semakin ke belakang, kayaknya Jessica bukan pembunuhnya. Apalagi ahli yang kemarin bilang, Jessica mati bukan karena sianida," ujar dia.
Pengunjung lainnya, Nur, 36, mengaku sengaja hadir di persidangan kasus Jessica karena penasaran. Ibu rumah tangga itu mengaku ingin melihat langsung jalannya proses persidangan. "Cuma sebentar saja di dalam, enggak dapat kursi, penuh. Penasaran saja, kenapa kasusnya lama sekali," ujarnya.
Pantauan Metrotvnews.com, Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mendapat pengawalan dari kepolisian. Sekira lima personil polisi tampak berjaga di ruang sidang temat Jessica duduk di kursi pesakitan. Sementara sekira enam personel polisi berjaga di teras gedung pengadilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)