Jakarta: Polisi mendata dampak demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang berakhir ricuh. Demo yang berubah anarkistis merusak fasilitas umum hingga menciptakan korban luka.
"Seperti korban orang sipil yang luka ada 129 orang dirawat di seluruh rumah sakit di Jakarta," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Oktober 2020.
Sebanyak 3.862 orang ditangkap di sejumlah daerah. Argo mengatakan ribuan orang itu ditangkap karena melakukan perbuatan anarkistis.
Ribuan orang yang ditangkap berasal itu dari berbagai kalangan. Sebagian besar kelompok yang ditangkap berasal dari anarko, buruh, siswa, mahasiswa, dan masyarakat.
"Di Polda Sumatra Utara ada dua mobil wakil kepala rumah sakit (wakarumkit) dan satu truk Sabhara dirusak, 41 polisi luka," ungkap jenderal bintang dua itu.
Perusakan juga terjadi di DI Yogyakarta. Yakni satu sepeda motor, sembilan mobil dinas Polri dan dua pos polisi dirusak.
Baca: Aksi Massa Ricuh di Makassar Menyisakan Kerusakan
Polda Riau juga terdampak demo rusuh setempat. Sebanyak satu mobil dirusak dan 11 polisi terluka.
Di Jawa Timur dan Banten terdapat masing-masing dua orang polisi luka. Tiga polisi di wilayah Polda Gorontalo terluka.
Polda Sumatra Selatan terdapat dua mobil dirusak. Polda Sulawesi Selatan terdapat dua sepeda motor, kantor polsek dirusak, dan tujuh orang anggota luka-luka.
Polda Lampung terdapat satu pos polisi dirusak. Kemudian di DKI Jakarta 23 polisi luka, sembilan pos polisi dibakar, sembilan pos polisi dirusak dan tiga mobil dibakar.
Polisi belum mengetahui kerugian dari dampak kerusakan tersebut. Korps Bhayangkara masih melakukan pendataan.
Jakarta: Polisi mendata dampak demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (
UU Ciptaker) yang berakhir ricuh. Demo yang berubah anarkistis merusak fasilitas umum hingga menciptakan korban luka.
"Seperti korban orang sipil yang luka ada 129 orang dirawat di seluruh rumah sakit di
Jakarta," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Oktober 2020.
Sebanyak 3.862 orang ditangkap di sejumlah daerah. Argo mengatakan ribuan orang itu ditangkap karena melakukan perbuatan
anarkistis.
Ribuan orang yang ditangkap berasal itu dari berbagai kalangan. Sebagian besar kelompok yang ditangkap berasal dari anarko, buruh, siswa, mahasiswa, dan masyarakat.
"Di Polda Sumatra Utara ada dua mobil wakil kepala rumah sakit (wakarumkit) dan satu truk Sabhara dirusak, 41 polisi luka," ungkap jenderal bintang dua itu.
Perusakan juga terjadi di DI Yogyakarta. Yakni satu sepeda motor, sembilan mobil dinas Polri dan dua pos polisi dirusak.
Baca:
Aksi Massa Ricuh di Makassar Menyisakan Kerusakan
Polda Riau juga terdampak demo rusuh setempat. Sebanyak satu mobil dirusak dan 11 polisi terluka.
Di Jawa Timur dan Banten terdapat masing-masing dua orang polisi luka. Tiga polisi di wilayah Polda Gorontalo terluka.
Polda Sumatra Selatan terdapat dua mobil dirusak. Polda Sulawesi Selatan terdapat dua sepeda motor, kantor polsek dirusak, dan tujuh orang anggota luka-luka.
Polda Lampung terdapat satu pos polisi dirusak. Kemudian di DKI Jakarta 23 polisi luka, sembilan pos polisi dibakar, sembilan pos polisi dirusak dan tiga mobil dibakar.
Polisi belum mengetahui kerugian dari dampak kerusakan tersebut. Korps Bhayangkara masih melakukan pendataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)