Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikunjungi Anti-Corruption Unit (ACU) Kerajaan Kamboja pada Rabu, 8 Maret 2023. Pertemuan itu menyepakati penguatan kerja sama pencegahan rasuah.
"Tentu kunjungan ini adalah suatu momentum yang berharga bagi KPK untuk menjalin kerja sama antara Kamboja dan Indonesia," kata Ketua KPK Firli Bahuri melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 Maret 2023.
Kedua pihak sepakat saling mendukung upaya pencegahan. Menurut Firli, kerja sama itu penting karena korupsi kerap bergerak lintas negara.
"Bagi KPK sepertinya sudah seharusnya setiap negara di ASEAN ini saling mendukung untuk meningkatkan pencegahan tindak pidana korupsi antarlintas negara," ujar Firli.
Firli juga menyebut pencegahan korupsi tidak kalah bagusnya dengan upaya penindakan. Bantuan dari seluruh pihak penting agar tindakan koruptif menghilang.
Namun, dia menegaskan bantuan seluruh pihak harus tetap menjaga independensi penegak hukum. Lima asas KPK dipastikan tidak akan berubah.
"Ada lima asas yang dipegang KPK dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Ini mencakup asas keterbukaan, kepastian hukum, kepentingan umum, akuntabilitas, dan proporsionalitas," ucap Firli.
Vice President Anti-Corruption Unit of Kingdom of Cambodia Yonn Sinat menyambut baik komitmen dua instansi ini. Kesepakatan ini diharap menjadi pelopor kerja sama otoritas pemberantasan korupsi negara lain.
"Inisiatif ini dilakukan untuk membangun komitmen antikorupsi tertentu secara khusus atau umum, baik di tingkat regional maupun internasional. Momen kerja sama ini juga kami manfaatkan untuk membangun inisiatif dan kesepakatan dengan beberapa negara dalam suatu komitmen antikorupsi," kata Yonn.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikunjungi Anti-Corruption Unit (ACU) Kerajaan Kamboja pada Rabu, 8 Maret 2023. Pertemuan itu menyepakati penguatan kerja sama
pencegahan rasuah.
"Tentu kunjungan ini adalah suatu momentum yang berharga bagi KPK untuk menjalin kerja sama antara
Kamboja dan Indonesia," kata Ketua KPK
Firli Bahuri melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 Maret 2023.
Kedua pihak sepakat saling mendukung upaya pencegahan. Menurut Firli, kerja sama itu penting karena korupsi kerap bergerak lintas negara.
"Bagi KPK sepertinya sudah seharusnya setiap negara di ASEAN ini saling mendukung untuk meningkatkan pencegahan tindak pidana korupsi antarlintas negara," ujar Firli.
Firli juga menyebut pencegahan korupsi tidak kalah bagusnya dengan upaya penindakan. Bantuan dari seluruh pihak penting agar tindakan koruptif menghilang.
Namun, dia menegaskan bantuan seluruh pihak harus tetap menjaga independensi penegak hukum. Lima asas KPK dipastikan tidak akan berubah.
"Ada lima asas yang dipegang KPK dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Ini mencakup asas keterbukaan, kepastian hukum, kepentingan umum, akuntabilitas, dan proporsionalitas," ucap Firli.
Vice President Anti-Corruption Unit of Kingdom of Cambodia Yonn Sinat menyambut baik komitmen dua instansi ini. Kesepakatan ini diharap menjadi pelopor kerja sama otoritas pemberantasan korupsi negara lain.
"Inisiatif ini dilakukan untuk membangun komitmen antikorupsi tertentu secara khusus atau umum, baik di tingkat regional maupun internasional. Momen kerja sama ini juga kami manfaatkan untuk membangun inisiatif dan kesepakatan dengan beberapa negara dalam suatu komitmen antikorupsi," kata Yonn.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)