Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Polri Usut Dugaan Kasus Kartel Kremasi

Theofilus Ifan Sucipto • 21 Juli 2021 11:31

Rekannya yang membantu mencarikan krematorium juga mendapat informasi harga paket kremasi Rp45-55 juta. Martin kalang kabut karena pihak rumah sakit mendesak segera memindahkan jenazah.
 
Akhirnya, pihak keluarga memutuskan mengkremasi di Karawang. Namun, keputusannya terlambat. Slot di krematorium telah dipesan orang lain. Martin mendapatkan informasi ada slot lima hari ke depan di krematorium pinggir kota dengan harga Rp65 juta.
 
"Segera kami mengerti bahwa kartel telah menguasai jasa mengkremasi sanak famili korban covid-19 dengan tarif Rp45-65 juta," katanya.
 
Besok paginya sekitar pukul 09.30 WIB, Martin mengaku tiba di krematorium daerah Cirebon. Mobil jenazah ibunya tiba sejak pukul 07.00 WIB. Dia melihat ternyata dalam satu mobil ada dua peti jenazah.
 
Sebelum dapat giliran kremasi, dia mengaku sempat mengobrol dengan pengurus kremasi. Pengurus itu menyebut satu harga kremasi hanya Rp2,5 juta. Namun, karena sekarang ada prosedur covid-19 ada tambahan biaya ratusan ribu rupiah untuk membeli alat pelindung diri (APD), penyemprotan, dan lainnya.
 
"Betapa nyamannya kartel ini merampok keluarga yang berduka, karena biaya peti dan biaya mobil jenazah (satu mobil dua jenazah) harusnya tidak sampai Rp10 juta. Mereka ini hanya berbekal telepon saja dan bisa booking slot di krematorium, tidak perlu nongol sementara orang lapangan, orang kecil, yang bekerja, dan tidak merasakan tetesan keuntungan ini," ucapnya.
 
Dia berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membaca pesannya. Kemudian, menindak tegas apabila ada aparat pemakaman yang berubah fungsi menjadi calo untuk mencari keuntungan.
 
Martin menduga pihak itu bekerja sama dengan petugas jenazah di rumah sakit. Dia ingin pelaku ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
 
"Karena ulah mereka adalah sama menyusahkannya seperti ulah virus covid-19 yang menari di atas penderitaan korbannya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan