Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Polri Diminta Tangkap Dalang Penipu di JomBingo

Siti Yona Hukmana • 26 Juli 2023 09:43
Jakarta: Fitri Fakhriani, 30, salah satu korban penipuan JomBingo menaruh harapan besar kepada aparat kepolisian, khususnya di Polda Metro Jaya. Dia meminta polisi menangkap dalang penipu di JomBingo.
 
"Harapannya kepada polisi hukumnya ditegakkan, enggak pandang bulu, minta tolong banget, memang kecil kemungkinan uang kembali, tapi setidaknya pelakunya ketangkep minimal itu saja biar kita itu tahu ini siapa sih dalang dari semua ini, kenapa mereka sampai berani kayak gini (menipu)," kata Fitri kepada Medcom.id, Rabu, 26 Juli 2023.
 
Fitri mengaku dia dan para korban lainnya sudah berjuang di jalannya masing-masing. Ada yang membuat laporan di kantor kepolisian, ada pula yang mengunggah kasus penipuan itu di media sosial hingga viral.

Fitri menyebut akibat penipuan itu dirinya dan tim yang berjumlah 80 orang merugi sekitar Rp120 juta lebih. Dia mengaku lemas setelah uangnya raib begitu saja. Bahkan, sempat tak bisa cerita kepada orang-orang atas musibah yang menimpa, termasuk menjawab kerugian yang dialami.
 
"Itu benar-benar bikin lemas, enggak bisa berkata-kata, makanya kalau ada orang tanya kerugiannya berapa saya enggak bisa jawab karna enggak sanggup juga saya jawab ke mereka, kayak punya beban saja," ungkap dia.
Baca: 2 Tersangka Utama Kasus Robot Trading Net89 Pindah Kewarganegaraan

Fitri menuturkan ia kenal JomBingo dari teman pada Juli 2022. Berawal atas rasa penasaran dari sebuah status teman yang menyebutkan ada barang murah seharga Rp10 ribu, barang itu dikirim langsung ke rumah. Fitri pun tertarik untuk mencoba ikut.
 
Kemudian, ada tawaran lagi bila ingin mendapatkan barang tambahan harus mengajak orang baru untuk bergabung. Fitri pun mengajak teman-temannya untuk mendapatkan barang murah Rp10 ribu. Barang-barang itu benar langsung dikirim ke alamat.
 
Fitri yang sempat vacum dari JomBingo tertarik lagi dengan unggahan baru bahwa JomBingo bisa menghasilkan uang. Rasa penasaran pun menghantuinya dan memutuskan untuk mencoba mencari tahu pelan-pelan.
 
"Nah, di situ ada yang namanya sistem konsinyasi, di sistem konsinyasi itu kita belanja misalnya ada harga barang Rp200 ribu, terus ada namanya voucher konsinyasi nanti dapatnya Rp10 ribu. Terus nanti voucher partisipasinya misalnya Rp2 ribu. Jadi, misalnya kalau kita menang yang harga Rp200 ribu itu kita dapat Rp210 ribu, jadi Rp200 ribu sama Rp10 ribu balik, tapi kalau misalnya kita kalah Rp200 ribu balik sama Rp2 ribu gitu," jelasnya.
 
Fitri mencoba main kecil-kecilan dengan top up Rp100 ribu, Rp200 ribu, dan Rp300 ribu. Benar saja, uang yang ia top up dan komisi bisa ditarik via ATM. Fitri pun menanyakan keberadaan perusahaan JomBingo kepada temannya yang mengajak bergabung tersebut. Temannya menyebut perusahaannya baru saja pindah ke The Manhattan Square lantai 15, Jakarta.
 
Fitri menyebut JomBingo sempat viral di media massa, ada sejumlah portal media mainstream memberitakan JomBingo. Bahkan, kata dia, JomBingo punya sertifikat izin legalitas yang terpampang di perusahaannya.
 
"Makanya kenapa saya beranilah akhirnya main di situ, saya benar-benar seriusin mana tahu ini rezeki gitu. Ya sudah saya main (top up) Rp5 juta," beber Fitri.
Baca: Duit Rp2 Triliun Disita dari Kasus Robot Trading Net89

Fitri mulai serius menjalankan bisnis JomBingo pada Januari 2023. Kemudian, ia direkrut sebagai promotor oleh JomBingo pada Februari 2023. Dia menjelaskan menjadi promotor itu bisa mendapatkan barang yang diinginkan dan barang itu ditawarkan ke orang-orang melalui sistem di aplikasi JomBingo. Hanya saja, harga barangnya sudah tidak Rp10 ribu melainkan Rp20 ribu dan dikirim dari alamat Fitri bukan lagi dari distributor.
 
"Tapi, karena aku di Padang waktu itu posisinya, orang-orang tetangga aku itu kurang minat, mau sih dia beli, tapi untuk top up Rp20 ribu itu mereka susah, dikirain harga barangnya itu benar-benar Rp20 ribu, tapi kan harus pake aplikasi belanjanya (tidak uang tunai)," ucap Fitri.
 
Seiring berjalannya waktu, JomBingo mengeluarkan program baru yang bernama 1 juta karyawan dengan 10 juta pengguna. JomBingo mengadakan seminar hampir setiap pekan di hari Sabtu dan Minggu. Kegiatan ini menambah kepercayaan Fitri dengan JomBingo.
 
"Mereka kan cari karyawan tetap gitu buat jadi pemimpin, saya dijadikan leadernya, bukan leadernya banget sih tapi saya punya bawahan tuh akhirnya. Setiap karyawan wajib closing tiga orang seminggu dengan omzet minimal Rp400 ribu," ucapnya.
 
Ada beberapa temannya juga berani top up Rp400 ribu karena merasakan keuntungannya. Apalagi, uangnya bisa ditarik ke rekening pribadi. Sampai akhirnya, Fitri mempunyai bawahan atau downline sekitar 60 orang. Bawahan dia juga punya bawahan lagi sekitar 20 orang. Jadi, total tim Fitri sebanyak 80 orang.
 
"Jadi, keuntungannya selain saya dapat gaji per minggu, saya juga dapat rabat, rabat itu hasil dari mereka (downline) main. Misal mereka hari ini main konsinyasi Rp1 juta berarti aku dapat sekitar 0,9 persennya. Nah itu bisa dicairkan setiap hari," tutur Fitri.
 
Sayangnya, kata Fitri, dia belum sampai mendapatkan keuntungan 0,9 persen tersebut. Sebab, saat dia benar-benar merekrut orang dengan jumlah 80 orang itu perusahaan JomBingo pamit dengan alibi investor pergi.
 
"Tapi, ternyata kan itu scam. Jadi, kita benar-benar enggak nyangka gitu kan karna legalitas mereka di kantornya banyak, terus media juga ngeliput. Kalau memang ini penipuan kayaknya saya rasa enggak mungkin tapi ternyata semuanya enggak ada yang enggak mungkin," kata Fitri.
 
Dia benar-benar merasa ditipu itu saat penarikan uang sudah tidak lancar. Tepatnya, menjelang Idulfitri pada April 2023. Kala itu, uangnya Rp11 juta tidak bisa dicairkan. Namun, lama kelamaan bisa. Maka itu, menjelang Iduladha pada Juni 2023 dia tenang-tenang saja tanpa rasa curiga dan terus melakukan top up.
 
Apalagi, saat penarikan tidak lancar JomBingo mengeluarkan promo yang sangat besar untuk menarik perhatian pengguna. Seperti top up Rp20 ribu mendapat konsinyasi Rp30 ribu. Padahal, sebelumnya top up Rp200 ribu konsinyasi hanya Rp8 ribu atau Rp10 ribu.
 
"Itu gede banget, jadi semakin banyak orang yang mau investasi ke mereka, benar-benar main di situ (JomBingo) dengan harapan ya sama kayak saya biar modalnya balik. Dari modal balik itu kan semuanya juga bisa balik, dapat keuntungan gitu. Ternyata ini semua cuma akal-akalan mereka," ujar Fitri.
 
Untuk diketahui, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya tengah mengusut kasus dugaan penipuan lewat aplikasi JomBingo. Ada dua laporan masuk di Polda Metro.
 
"Polda Metro Jaya saat ini sedang menangani dua laporan polisi terkait aplikasi JomBingo," kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Juli 2023.
 
Laporan pertama dilayangkan ke Polres Depok oleh seorang korban berinisial N yang mengaku rugi sebesar Rp37.802.000. Laporan terdaftar dengan nomor LP/2009/VI/2023/Res Depok tanggal 26 Juni 2023.
 
Kemudian laporan kedua dibuat oleh korban berinisial EN ke Polda Metro Jaya dan terdaftar dengan nomor LP/3639/VI/2023/SPKT tanggal 24 Juni 2023. Dalam laporannya, korban mengaku rugi sebesar Rp4,5 juta.
 
Polda Metro telah melakukan serangkaian proses penyelidikan. Yakni melaksanakan pengecekan perizinan terhadap PT Bingoby Digital Kreasi (JomBingo), melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta melakukan profilling terhadap pengurus perseroan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan