Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih meneruskan proses hukum kasus dugaan rasuah terkait penyelenggaraan Formula E Jakarta. Perkara itu masih tahap penyelidikan.
"Masih, sedang dilakukan penyelidikan," kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi, Asep Guntur, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dikutip Rabu, 28 Juni 2023.
Asep mengatakan proses hukum di KPK tak terpengaruh berbagai isu yang mengaitkan perkara itu dengan politik. Termasuk, terkait kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Jadi kita menangani ya menangani saja. Tidak ada kaitannya dengan apapun, seperti itu. Ya kalau memang sekarang, oh Pak mungkin ada kaitannya nih sehingga belum naik, bukan, karena memang tahapnya masih di penyelidikan," jelas Asep.
Perkembangan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E kembali mengemuka setelah munculnya pernyataan mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana. Ia menyoroti penanganan kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E di KPK.
Denny menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Dalam pernyataannya, sejumlah pakar juga meyakini Anies bakal ditersangkakan melalui kasus itu. Menurutnya, KPK bakal dijadikan alat untuk menjegal lawan politik pemerintah.
Eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menuturkan penjegalan terhadap Anies Baswedan membuktikan boroknya KPK. Lembaga Antirasuah dinilai tak lagi sejalan dengan muruahnya.
"Dari yang sangat independen, menjadi sangat tidak independen. Dari yang tidak punya conflict of interest, jadi sarat conflict of interest," kata Saut Situmorang dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk ‘Anies akan Diambil KPK? Ini Skenarionya’, Minggu, 25 Juni 2023.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih meneruskan proses hukum kasus dugaan rasuah terkait penyelenggaraan
Formula E Jakarta. Perkara itu masih tahap penyelidikan.
"Masih, sedang dilakukan
penyelidikan," kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi, Asep Guntur, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dikutip Rabu, 28 Juni 2023.
Asep mengatakan proses hukum di
KPK tak terpengaruh berbagai isu yang mengaitkan perkara itu dengan politik. Termasuk, terkait kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Jadi kita menangani ya menangani saja. Tidak ada kaitannya dengan apapun, seperti itu. Ya kalau memang sekarang, oh Pak mungkin ada kaitannya nih sehingga belum naik, bukan, karena memang tahapnya masih di penyelidikan," jelas Asep.
Perkembangan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E kembali mengemuka setelah munculnya pernyataan mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana. Ia menyoroti penanganan kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E di KPK.
Denny menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Dalam pernyataannya, sejumlah pakar juga meyakini Anies bakal ditersangkakan melalui kasus itu. Menurutnya, KPK bakal dijadikan alat untuk menjegal lawan politik pemerintah.
Eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menuturkan penjegalan terhadap Anies Baswedan membuktikan boroknya KPK. Lembaga Antirasuah dinilai tak lagi sejalan dengan muruahnya.
"Dari yang sangat independen, menjadi sangat tidak independen. Dari yang tidak punya conflict of interest, jadi sarat conflict of interest," kata Saut Situmorang dalam diskusi virtual
Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk ‘Anies akan Diambil KPK? Ini Skenarionya’, Minggu, 25 Juni 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)