Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut pencarian bukti kasus dugaan rasuah penyelenggaraan ajang balap Formula E tidak bisa buru-buru. Pencarian bukti harus dari hulu.
"Kalau seandainya langsung ke tengahnya kan panas (sulit)," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 17 November 2021.
Alex mengatakan teknik itu digunakan untuk mencari semua bukti sebelum memanggil target utama. Jika tidak dimulai dari hulu, target incaran KPK dalam kasus ini bisa berkelit.
"Kalau pelaku utamanya pasti akan menggunakan orang lain. Kita enggak mungkin kan kalau langsung tiba-tiba kita memeriksa pelaku utama, saya (pelaku) bisa langsung bilang, 'ah enggak.' Selesai," ujar Alex.
Baca: KPK Tegaskan Tak Berpolitik Urus Korupsi Formula E
Masyarakat diminta bersabar. Lembaga Antikorupsi tengah sibuk mencari bukti di kasus dugaan korupsi Formula E.
"Jadi, kalau kita mulai dari pembuktian-pembuktian, keterangan saksi-saksi yang kira-kira mendukung adanya suatu proyek kegiatan, itu kan nantinya bisa mengerucut," tutur Alex.
Sebelumnya, KPK memastikan penyelidikan rasuah dalam ajang balap Formula E tidak sembarangan. Kasus itu dibuka karena KPK mengantongi bukti.
"Seluruhnya didasarkan pada kecukupan bukti-bukti yang membuat terangnya suatu konstruksi peristiwa pidana korupsi," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK bidang penindakan Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Senin, 15 September 2021.
Ali menegaskan pihaknya sudah sesuai aturan membuka penyelidikan dugaan korupsi dalam ajang balap mobil listrik itu. KPK menegaskan penindakan kasus korupsi di Indonesia tidak akan pandang bulu.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) menyebut pencarian bukti kasus dugaan rasuah penyelenggaraan ajang balap
Formula E tidak bisa buru-buru. Pencarian bukti harus dari hulu.
"Kalau seandainya langsung ke tengahnya kan panas (sulit)," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 17 November 2021.
Alex mengatakan teknik itu digunakan untuk mencari semua bukti sebelum memanggil target utama. Jika tidak dimulai dari hulu, target incaran KPK dalam kasus ini bisa berkelit.
"Kalau pelaku utamanya pasti akan menggunakan orang lain. Kita enggak mungkin kan kalau langsung tiba-tiba kita memeriksa pelaku utama, saya (pelaku) bisa langsung bilang, 'ah enggak.' Selesai," ujar Alex.
Baca:
KPK Tegaskan Tak Berpolitik Urus Korupsi Formula E
Masyarakat diminta bersabar. Lembaga Antikorupsi tengah sibuk mencari bukti di kasus dugaan
korupsi Formula E.
"Jadi, kalau kita mulai dari pembuktian-pembuktian, keterangan saksi-saksi yang kira-kira mendukung adanya suatu proyek kegiatan, itu kan nantinya bisa mengerucut," tutur Alex.
Sebelumnya, KPK memastikan penyelidikan rasuah dalam ajang balap Formula E tidak sembarangan. Kasus itu dibuka karena KPK mengantongi bukti.
"Seluruhnya didasarkan pada kecukupan bukti-bukti yang membuat terangnya suatu konstruksi peristiwa pidana korupsi," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK bidang penindakan Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Senin, 15 September 2021.
Ali menegaskan pihaknya sudah sesuai aturan membuka penyelidikan dugaan korupsi dalam ajang balap mobil listrik itu. KPK menegaskan penindakan kasus korupsi di Indonesia tidak akan pandang bulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)