Jakarta: Seorang guru ngaji bernama Heru Suciyatno, 58, dilaporkan warga atas dugaan pencabulan. Heru diduga mencabuli lima muridnya di sebuah yayasan kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Heru diduga berulang kali mencabuli murid sejak beberapa bulan lalu. Salah satu orang tua korban, MA, mengungkapkan aksi Heru terungkap saat anaknya berinisial A, 8, merasa sakit di kemaluan saat buang air kecil.
"Itu terungkapnya setelah anak saya ngomong ke saya pas malam Jumat (3 Juni 2021), katanya perih," kata MA ditemui di kediamannya, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 8 Juni 2021.
MA lantas menanyakan anaknya hingga korban A mengaku telah dicabuli oleh Heru. Keesokannya, ibu korban tak sengaja mendengar obrolan A yang sedang bermain bersama empat anak perempuan lainnya.
(Baca: Guru di Tarakan Mencabuli Anak Didiknya)
Anak-anak tersebut saling bercerita, mereka kerap dipegang-pegang pelaku. Dari sana diketahui, korban pencabulan bukan hanya A.
"Berhubung ada yang sudah duluan ngomong, akhirnya saya ngomong. Ada lima orang yang diduga jadi korban," kata MA.
MA langsung melaporkan dugaan pencabulan tersebut ke Mapolres Metro Jakarta Utara. Dia meminta Heru ditangkap dan dihukum setimpal.
"Kalau bisa seberat-beratnya, karena sudah merenggut kehormatan anak saya. Bahkan sampai anak saya trauma," kata MA.
Jakarta: Seorang guru ngaji bernama Heru Suciyatno, 58, dilaporkan warga atas dugaan
pencabulan. Heru diduga mencabuli lima muridnya di sebuah yayasan kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Heru diduga berulang kali
mencabuli murid sejak beberapa bulan lalu. Salah satu orang tua korban, MA, mengungkapkan aksi Heru terungkap saat anaknya berinisial A, 8, merasa sakit di kemaluan saat buang air kecil.
"Itu terungkapnya setelah anak saya ngomong ke saya pas malam Jumat (3 Juni 2021), katanya perih," kata MA ditemui di kediamannya, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 8 Juni 2021.
MA lantas menanyakan anaknya hingga korban A mengaku telah dicabuli oleh Heru. Keesokannya, ibu korban tak sengaja mendengar obrolan A yang sedang bermain bersama empat anak perempuan lainnya.
(Baca:
Guru di Tarakan Mencabuli Anak Didiknya)
Anak-anak tersebut saling bercerita, mereka kerap dipegang-pegang pelaku. Dari sana diketahui, korban pencabulan bukan hanya A.
"Berhubung ada yang sudah duluan ngomong, akhirnya saya ngomong. Ada lima orang yang diduga jadi korban," kata MA.
MA langsung melaporkan dugaan pencabulan tersebut ke Mapolres Metro Jakarta Utara. Dia meminta Heru ditangkap dan dihukum setimpal.
"Kalau bisa seberat-beratnya, karena sudah merenggut kehormatan anak saya. Bahkan sampai anak saya trauma," kata MA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)