Jakarta: Kepolisian bersama tim gabungan investigasi kerusuhan 21-22 Mei akan merilis temuannya pekan depan. Hasil investigasi akan dirapatkan hari ini sebelum diumumkan.
"Hari ini kita akan rapatkan secara komprehensif. Apabila sudah clear hari ini, mungkin minggu depan akan kita sampaikan kepada seluruh masyarakat tentang hasil kinerja dari tim," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Juli 2019.
Berdasarkan investigasi, terdapat beberapa lapisan pelaku kerusuhan 21-22 Mei 2019. Lapisan pertama merupakan otak kerusuhan, lapisan kedua penyumbang dana, lapisan ketiga koordinator pelaksana, dan lapisan keempat pelaku lapangan.
"Nanti layer (lapisan) ketiga (koordinator pelaksana) dan layer kedua (penyumbang dana) akan kita sampaikan berdasarkan fakta hukum. Dan, ini semuanya masih berproses," ucap Dedi.
Penyidik Bareskrim Polri tengah mengumpulkan kembali rekam jejak digital terkait kasus tersebut. Jejak digital terkait pembicaraan hingga pertemuan untuk instruksi kerusuhan.
"Ada beberapa di layer kedua yang sudah menginstruksikan untuk melakukan kerusuhan. Dan orang-orang yang pelaku pembakaran pertama, itu sudah kita amankan," tutur jenderal bintang satu itu.
Baca: Investigasi Kerusuhan 22 Mei Hampir Rampung
Polisi juga akan mengumumkan penyebab meninggalnya sembilan korban kerusuhan 21-22 Mei. Polisi akan merilis alur tembak, sudut tembak, beserta senjatanya.
Polisi menetapkan status tersangka terhadap 447 orang yang diduga melakukan kerusuhan 21-22 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu, Jakarta. Sebanyak 67 tersangka masih di bawah umur.
Perusuh itu membakar ban serta melempari aparat keamanan yang menjaga demonstrasi. Massa juga merusak gerai cepat saji di pusat perbelanjaan Sarinah.
Kepolisian bertindak cepat dengan menangkap ratusan pembuat onar tersebut. Para pelaku yang ditangkap merupakan bagian dari massa perusuh. Mereka terpisah dari massa aksi damai yang berdemonstrasi di depan Bawaslu.
Penangkapan dilakukan di beberapa titik kerusuhan. Titik itu adalah Jalan MH Thamrin, depan Kantor Bawaslu, daerah Monumen Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Menteng, Slipi, dan Petamburan.
Jakarta: Kepolisian bersama tim gabungan investigasi kerusuhan 21-22 Mei akan merilis temuannya pekan depan. Hasil investigasi akan dirapatkan hari ini sebelum diumumkan.
"Hari ini kita akan rapatkan secara komprehensif. Apabila sudah
clear hari ini, mungkin minggu depan akan kita sampaikan kepada seluruh masyarakat tentang hasil kinerja dari tim," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Juli 2019.
Berdasarkan investigasi, terdapat beberapa lapisan pelaku kerusuhan 21-22 Mei 2019. Lapisan pertama merupakan otak kerusuhan, lapisan kedua penyumbang dana, lapisan ketiga koordinator pelaksana, dan lapisan keempat pelaku lapangan.
"Nanti
layer (lapisan) ketiga (koordinator pelaksana) dan
layer kedua (penyumbang dana) akan kita sampaikan berdasarkan fakta hukum. Dan, ini semuanya masih berproses," ucap Dedi.
Penyidik Bareskrim Polri tengah mengumpulkan kembali rekam jejak digital terkait kasus tersebut. Jejak digital terkait pembicaraan hingga pertemuan untuk instruksi kerusuhan.
"Ada beberapa di
layer kedua yang sudah menginstruksikan untuk melakukan kerusuhan. Dan orang-orang yang pelaku pembakaran pertama, itu sudah kita amankan," tutur jenderal bintang satu itu.
Baca: Investigasi Kerusuhan 22 Mei Hampir Rampung
Polisi juga akan mengumumkan penyebab meninggalnya sembilan korban kerusuhan 21-22 Mei. Polisi akan merilis alur tembak, sudut tembak, beserta senjatanya.
Polisi menetapkan status tersangka terhadap 447 orang yang diduga melakukan kerusuhan 21-22 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu, Jakarta. Sebanyak 67 tersangka masih di bawah umur.
Perusuh itu membakar ban serta melempari aparat keamanan yang menjaga demonstrasi. Massa juga merusak gerai cepat saji di pusat perbelanjaan Sarinah.
Kepolisian bertindak cepat dengan menangkap ratusan pembuat onar tersebut. Para pelaku yang ditangkap merupakan bagian dari massa perusuh. Mereka terpisah dari massa aksi damai yang berdemonstrasi di depan Bawaslu.
Penangkapan dilakukan di beberapa titik kerusuhan. Titik itu adalah Jalan MH Thamrin, depan Kantor Bawaslu, daerah Monumen Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Menteng, Slipi, dan Petamburan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)