Depok: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menanyakan ke Irjen Ferdy Sambo soal percakapan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan kekasihnya, Vera. Percakapan terkait ancaman pembunuhan itu dibenarkan Sambo.
"Beberapa waktu lalu kami dalami soal ini, khususnya percakapan Yosua dengan Vera yang ada ancaman. Ini juga terkonfirmasi (saat pemeriksaan)," kata komisioner Komnas HAM bidang pemantauan dan penyelidikan, Choirul Anam, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat, 12 Agustus 2022.
Komnas HAM memeriksa Irjen Ferdy Sambo selama lebih kurang tiga jam dari pukul 15.00-18.00 WIB. Pemeriksaan dilakukan oleh Anam, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, dan satu komisioner lainnya, Beka Ulung Hapsara.
Selain percakapan ancaman pembunuhan, Anam mengaku juga menanyakan soal peristiwa di Magelang, Jawa Tengah, yang disebut sebagai pemicu amarah Sambo hingga berkeinginan membunuh. Komnas HAM telah mengantongi fakta peristiwa itu dan akan merekomendasikan kepada penyidik.
"Terkait peristiwa apa yang terjadi di Magelang, memang ada sebuah peristiwa yang nanti kami rekomendasikan kepada penyidik, sepertinya penyidik sudah juga melakukan proses pendalaman," ujar Anam.
Mendapat ancaman pembunuhan
Brigadir J disebut menerima ancaman pembunuhan sejak Juni 2022. Bahkan, Brigadir J sempat curhat kepada temannya hingga menangis saking takutnya.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengeklaim memiliki bukti rekaman elektronik terkait adanya ancaman tersebut. Ancaman terakhir, dia terima satu hari sebelum kematiannya yakni pada Kamis, 7 Juli 2022.
"Ada saksi yang sangat spektakuler. Nah saksi ini menyimpan rekaman elektronik di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari bulan Juni 2022. Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir tanggal 7 Juli 2022," kata Kamaruddin saat dikonfirmasi, Senin, 25 Juli 2022.
Menurutnya, Brigadir J sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang menjadi tempatnya bercerita itu. Kamaruddin masih merahasiakan sosok teman curhat Brigadir J tersebut dengan pertimbangan faktor keselamatan.
"Saking takutnya almarhum ini sampai dia menangis curhat dia akan dibunuh dan dia sudah mengucapkan kata-kata perpisahan bahwa dia sudah yakin dia dibunuh," ujar Kamaruddin.
Depok: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menanyakan ke Irjen Ferdy Sambo soal percakapan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias
Brigadir J dengan kekasihnya, Vera. Percakapan terkait ancaman pembunuhan itu dibenarkan Sambo.
"Beberapa waktu lalu kami dalami soal ini, khususnya percakapan Yosua dengan Vera yang ada ancaman. Ini juga terkonfirmasi (saat pemeriksaan)," kata komisioner
Komnas HAM bidang pemantauan dan penyelidikan, Choirul Anam, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat, 12 Agustus 2022.
Komnas HAM memeriksa Irjen Ferdy Sambo selama lebih kurang tiga jam dari pukul 15.00-18.00 WIB. Pemeriksaan dilakukan oleh Anam, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, dan satu komisioner lainnya, Beka Ulung Hapsara.
Selain percakapan ancaman pembunuhan, Anam mengaku juga menanyakan soal peristiwa di Magelang, Jawa Tengah, yang disebut sebagai pemicu amarah Sambo hingga berkeinginan
membunuh. Komnas HAM telah mengantongi fakta peristiwa itu dan akan merekomendasikan kepada penyidik.
"Terkait peristiwa apa yang terjadi di Magelang, memang ada sebuah peristiwa yang nanti kami rekomendasikan kepada penyidik, sepertinya penyidik sudah juga melakukan proses pendalaman," ujar Anam.
Mendapat ancaman pembunuhan
Brigadir J disebut menerima ancaman pembunuhan sejak Juni 2022. Bahkan, Brigadir J sempat curhat kepada temannya hingga menangis saking takutnya.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengeklaim memiliki bukti rekaman elektronik terkait adanya ancaman tersebut. Ancaman terakhir, dia terima satu hari sebelum kematiannya yakni pada Kamis, 7 Juli 2022.
"Ada saksi yang sangat spektakuler. Nah saksi ini menyimpan rekaman elektronik di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari bulan Juni 2022. Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir tanggal 7 Juli 2022," kata Kamaruddin saat dikonfirmasi, Senin, 25 Juli 2022.
Menurutnya, Brigadir J sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang menjadi tempatnya bercerita itu. Kamaruddin masih merahasiakan sosok teman curhat Brigadir J tersebut dengan pertimbangan faktor keselamatan.
"Saking takutnya almarhum ini sampai dia menangis curhat dia akan dibunuh dan dia sudah mengucapkan kata-kata perpisahan bahwa dia sudah yakin dia dibunuh," ujar Kamaruddin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)