Jakarta: Komandan Polisi Militer (Danpom) Kodam Jaya Kolonel CPM Andrey Swatika Yogaswara mengatakan 29 tersangka perusakan Polsek Cirasas, Jakarta Timur, telah mengikuti tes narkoba. Seluruh tersangka ini prajurit TNI Angkatan Darat (AD).
"Sampai sekarang belum ada indikasi hal tersebut (penggunaan narkoba)," kata Andrey dalam konferensi pers di Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad), Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 3 September 2020.
Menurut dia, pengujian narkoba tidak dilakukan TNI. Pihaknya menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mendapatkan hasil yang akurat.
"Kami akan terus mencari tahu karena ada kegiatan luar biasa pada kemanusian. Itu sangat dilarang keras terhadap prajurit TNI," tutur dia.
Sekitar 100 orang tidak dikenal menyerang Polsek Ciracas di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, pukul 02.00 WIB, Sabtu, 29 Agustus 2020. Mereka merusak sejumlah fasilitas, seperti kaca kantor hingga dua kendaraan polisi, serta menyerang warga.
Penyerangan dipicu isu pengeroyokan terhadap anggota Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad), Prajurit Dua (Prada) MI, di kawasan Ciracas. Namun, olah tempat kejadian perkara (TKP) membuktikan Prada MI terluka karena kecelakaan tunggal.
Baca: Alasan Penyerang Polsek Ciracas Layak Diadili Peradilan Umum
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa memastikan terus mendalami seluruh keterangan saksi terkait perusakan Polsek Ciracas. Salah satunya termasuk kemungkinan pelaku di bawah pengaruh narkoba saat beraksi.
"Apakah ada pengaruh narkoba atau tidak? Terus kami kembangkan semuanya," ujar Andika dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Minggu, 30 Agustus 2020.
Jakarta: Komandan Polisi Militer (Danpom) Kodam Jaya Kolonel CPM Andrey Swatika Yogaswara mengatakan 29 tersangka
perusakan Polsek Cirasas, Jakarta Timur, telah mengikuti tes narkoba. Seluruh tersangka ini prajurit TNI Angkatan Darat (AD).
"Sampai sekarang belum ada indikasi hal tersebut (penggunaan narkoba)," kata Andrey dalam konferensi pers di Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad), Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 3 September 2020.
Menurut dia, pengujian narkoba tidak dilakukan TNI. Pihaknya menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mendapatkan hasil yang akurat.
"Kami akan terus mencari tahu karena ada kegiatan luar biasa pada kemanusian. Itu sangat dilarang keras terhadap prajurit TNI," tutur dia.