medcom.id, Jakarta: Komisaris Jenderal Tito Karnavian resmi menjabat Kepala Polri. Presiden Joko Widodo melantik Tito di Istana Negara, Jakarta, pukul 14.00 WIB.
Protokoler membacakan surat Keputusan Presiden. Isi surat Keputusan Presiden, yakni pemberhentian secara hormat Jenderal Badrodin Haiti dari jabatan Kepala Polri dan mengangkat Tito menjadi Kepala Polri, Rabu (13/7/2016).
Setelah itu, Presiden mengambil sumpah Tito. Salah satu poin dalam sumpah jabatan adalah berjanji tidak akan korupsi.
Presiden juga mengeluarkan surat keputusan tentang kaikan pangkat Tito dari Komisaris Jenderal menjadi Jenderal.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto foto bersama Tito Karnavian.
Pelantikan Tito menjadi Kepala Polri dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri, para pejabat lembaga tinggi negara, para jenderal Polri, serta tokoh politik seperti Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
<blockquote class="twitter-tweet" data-lang="en"><p lang="en" dir="ltr">Indonesia's new police chief Tito Karnavian about to be sworn in <a href="https://t.co/CycI6b1wWj">pic.twitter.com/CycI6b1wWj</a></p>— step vaessen (@stepvaessen) <a href="https://twitter.com/stepvaessen/status/753118993641250816">July 13, 2016</a></blockquote>
<script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
<blockquote class="twitter-tweet" data-lang="en"><p lang="en" dir="ltr">Tito Karnavian has spoken of the need to end police corruption. Let's hope parliament doesn't stop him doing it <a href="https://t.co/cH4YQzGkLn">https://t.co/cH4YQzGkLn</a></p>— Nick Owen (@n1ck0wen) <a href="https://twitter.com/n1ck0wen/status/753129302552485888">July 13, 2016</a></blockquote>
<script async src="//platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
Tito Karnavian lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964. Ia menerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian pada 1987.
Karier Tito melesat setelah menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra mantan Presiden Soeharto dalam kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin.
Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Densus 88 Antiteror, yang melumpuhkan teroris Azahari Husin dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Ia juga perwira yang bergabung dalam tim penumpasan jaringan terorisme pimpinan Noordin Mohammad Top pada 2009.
Komjen Tito Karnavian menyapa para jenderal Polri. Antara Foto/Widodo S. Jusuf
Pada 2012, ia dipercaya menjadi Kapolda Papua. Setelah dua tahun di Papua, Polri menarik Tito ke Mabes Polri untuk menempati jabatan Asrena Polri.
Pada 2015, Kapolri menujuk Tito menjadi Kapolda Metro Jaya. Lalu, pada Maret 2016, ia diangkat menjadi
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Setelah pelantikan Tito, publik menunggu siapa yang akan menjadi wakil kepala Polri. Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mendengar ada dua nama yang mungkin menjadi wakil kepala Polri, yakni Komjen Syafruddin dan Irjen Lutfi Lubihanto.
Komjen Syafruddin. Foto Wikipedia
Wakil Ketua Komisi III Desmon J. Mahesa mengungkapkan, Luthfi berpeluang menjadi wakil kepala Polri. Menurut politikus Gerindra ini, Luthfi didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pelantikan Tito diikuti isu perombakan pejabat di lembaga negara dan kabinet. Sebuah pesan singkat yang beredar sebelum Lebaran menyebut Presiden akan mengumumkan kabinet baru pada 14 Juli.
Komjen Budi Gunawan, disebut dalam pesan singkat itu, akan digeser dari Wakapolri menjadi Kepala Badan Intelejen Negara menggantikan Sutiyoso.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menegaskan, kabar tersebut tidak benar. "Itu kabar hoax. Saya kira semua tahu dan teman-teman paham bahwa urusan reshuffle domainnya ada di Presiden. Yang tahu, saya kira hanya Presiden," kata Johan Budi, Senin 4 Juli.
(Klik: `Hantu` Reshuffle Kembali Bergentayangan)
medcom.id, Jakarta: Komisaris Jenderal Tito Karnavian resmi menjabat Kepala Polri. Presiden Joko Widodo melantik Tito di Istana Negara, Jakarta, pukul 14.00 WIB.
Protokoler membacakan surat Keputusan Presiden. Isi surat Keputusan Presiden, yakni pemberhentian secara hormat Jenderal Badrodin Haiti dari jabatan Kepala Polri dan mengangkat Tito menjadi Kepala Polri, Rabu (13/7/2016).
Setelah itu, Presiden mengambil sumpah Tito. Salah satu poin dalam sumpah jabatan adalah berjanji tidak akan korupsi.
Presiden juga mengeluarkan surat keputusan tentang kaikan pangkat Tito dari Komisaris Jenderal menjadi Jenderal.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto foto bersama Tito Karnavian.
Pelantikan Tito menjadi Kepala Polri dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri, para pejabat lembaga tinggi negara, para jenderal Polri, serta tokoh politik seperti Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Tito Karnavian lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964. Ia menerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian pada 1987.
Karier Tito melesat setelah menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra mantan Presiden Soeharto dalam kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin.
Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Densus 88 Antiteror, yang melumpuhkan teroris Azahari Husin dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Ia juga perwira yang bergabung dalam tim penumpasan jaringan terorisme pimpinan Noordin Mohammad Top pada 2009.
Komjen Tito Karnavian menyapa para jenderal Polri. Antara Foto/Widodo S. Jusuf
Pada 2012, ia dipercaya menjadi Kapolda Papua. Setelah dua tahun di Papua, Polri menarik Tito ke Mabes Polri untuk menempati jabatan Asrena Polri.
Pada 2015, Kapolri menujuk Tito menjadi Kapolda Metro Jaya. Lalu, pada Maret 2016, ia diangkat menjadi
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Setelah pelantikan Tito, publik menunggu siapa yang akan menjadi wakil kepala Polri. Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mendengar ada dua nama yang mungkin menjadi wakil kepala Polri, yakni Komjen Syafruddin dan Irjen Lutfi Lubihanto.
Komjen Syafruddin. Foto Wikipedia
Wakil Ketua Komisi III Desmon J. Mahesa mengungkapkan, Luthfi berpeluang menjadi wakil kepala Polri. Menurut politikus Gerindra ini, Luthfi didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pelantikan Tito diikuti isu perombakan pejabat di lembaga negara dan kabinet. Sebuah pesan singkat yang beredar sebelum Lebaran menyebut Presiden akan mengumumkan kabinet baru pada 14 Juli.
Komjen Budi Gunawan, disebut dalam pesan singkat itu, akan digeser dari Wakapolri menjadi Kepala Badan Intelejen Negara menggantikan Sutiyoso.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menegaskan, kabar tersebut tidak benar. "Itu kabar hoax. Saya kira semua tahu dan teman-teman paham bahwa urusan reshuffle domainnya ada di Presiden. Yang tahu, saya kira hanya Presiden," kata Johan Budi, Senin 4 Juli.
(
Klik: `Hantu` Reshuffle Kembali Bergentayangan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)